Liputan6.com, Aleppo - Evakuasi yang dilakukan di Aleppo akan selesai dalam waktu dekat. Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah pejabat dan kelompok pemberontak, meski mereka berselisih soal kerangka waktu dan jumlah warga yang dievakuasi.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, memberikan keterangan dalam Twitter, sejauh ini 37.500 orang telah dievakuasi dari Aleppo. Ia menambahkan bahwa seluruh evakuasi diperkirakan akan selesai pada Rabu, 21 Desember 2016 waktu setempat.
Baca Juga
Dikutip dari CNN, Rabu (21/12/2016), baik Pemerintah Suriah dan kelompok pemberontak sebelumnya mengatakan bahwa evakuasi diperkirakan akan selesai pada Selasa, 20 Desember 2016.
Advertisement
Sementara itu International Committee of the Red Cross (ICRC) menyebut, jumlah jiwa yang dievakuasi mencapai 25.000 orang sejak Selasa kemarin. Mereka menambahkan, operasi tersebut masih akan berjalan.
Seorang juru bicara untuk kelompok pemberontak yang didukung Turki Free Syrian Army, Abo Zaid, mengatakan bahwa evakuasi akan selesai pada Selasa, dengan 100 bus yang meninggalkan kota ditambah 300 mobil pribadi.
"Sejumlah warga takut untuk meninggalkan Aleppo dan tinggal di tenda-tenda dalam suhu dingin serta memutuskan untuk tinggal di rumahnya," ujar Zaid.
Belum diketahui dengan jelas jumlah warga dan pemberontak yang masih terperangkap di Aleppo timur. Namun Ekhbariya TV melaporkan, tentara Suriah telah menggunakan pengeras suara untuk mendesak sisa pemberontak meninggalkan kawasan tersebut.
Media yang dikelola pemerintah itu juga melaporkan terdapat 51 bus yang telah memasuki Aleppo timur untuk mengangkut sejumlah pemberontak dan keluarga mereka ke Provinsi Idlib.
Turki dan Rusia membantu menengahi kesepakatan gencatan senjata yang membuat evakuasi akhir-akhir ini mungkin untuk dilakukan. Pada Selasa lalu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, Rusia Sergey Lavrov, dan Iran Javad Zarif, mengadakan pertemuan di Moskow untuk membahas soal Konflik Suriah.
Menurut Zarif, upaya bersama itu telah berhasil memfasilitasi evakuasi warga sipil dari Aleppo dan perginya militan.
"Kami, Anda, dan Turki telah mampu mengevakuasi warga sipil tak berdosa dari Aleppo dalam kurun lima hari, serta (memfasilitasi) kelompok teroris untuk meninggalkan kota," ujar Zarif kepada Lavrov menjelang perundingan trilateral.
Menteri Pertahanan ketiga negara itu juga bertemu di ibu kota Rusia untuk mengumumkan Deklarasi Moskow, di mana Kementerian Pertahanan Rusia menyebutnya sebagai 'dokumen yang sangat penting' yang akan 'mempromosikan penyelesaian krisis Suriah'.
"Kami akan sanggup bertindak sebagai penjamin atas penyelesaian lebih lanjut dan melaksanakan perjanjian gencatan senjata Suriah," ujar Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dalam pertemuannya dengan Iran.