Liputan6.com, Ankara - Seorang anak perempuan berusia tujuh tahun yang mencuri perhatian dunia dengan kicauannya di Twitter tentang situasi Aleppo, Bana Alabed, bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara.
"Terima kasih untuk dukungan terhadap anak-anak di Aleppo dan membantu kami keluar dari perang. I love you," ujar Bana kepada Erdogan dalam pertemuan yang dilakukan di Istana Kepresidenan Turki.
Dikutip dari CNN, Kamis (22/12/2016), cuitan Bana di Twitter yang menggambarkan kondisi di Aleppo, turut mendapat perhatian Erdogan dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
Advertisement
Bana yang memiliki pengikut hampir 360.000 orang itu terus mengirimkan laporan meski tengah terkurung di Aleppo timur, di mana dalam penulisannya ia dibantu oleh ibunya, Fatemah, seorang guru Bahasa Inggris.
Setelah bertemu dengan Bana, Presiden Turki pun mencuit, "Saya sangat senang menjadi tuan rumah @AlabedBana dan keluarganya di Kompleks Kepresidenan hari ini. Turki selalu bersama dengan rakyat Suriah."
Menurut laporan Anadolu yang mengutip Direktorat Jenderal Informasi dan Pers pada Rabu 21 Desember 2016, terdapat 172 warga Aleppo, termasuk 68 anak-anak, yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit Turki.
Korban luka, terutama mereka yang berada dalam kondisi kritis, telah dibawa ke rumah sakit di Provinsi Hatay. Sementara itu evakuasi yag sedang berlangsung di Alepppo timur sempat mengalami penundaan.
Ibu Bana Alabed, Fatemah, berbicara tentang kesedihannya saat meninggalkan Aleppo, menyusul dilakukannya evakuasi.
"Ketika kami meninggalkan tempat itu, kami mengalami banyak penderitaan karena kami tinggal selama 24 jam di bus tanpa air, makanan, atau apa pun...seperti tahanan," ujar Fatemah kepada Qaioun News.
"Namun kami tiba di sini dan berterima kasih kepada Tuhan dan teman-teman kami yang telah mendukung kami."
Tiga bulan lalu, Fatemah memutuskan dirinya ingin agar dunia mendengar suara dan wajah anak-anak, berharap ia bisa menggalang dukungan global bagi orang-orang di Aleppo.