Liputan6.com, Washington DC - Presiden terpilih Donald Trump menunjuk mantan manajer kampanyenya, Kellyanne Conway, sebagai penasihat presiden. Hal tersebut diumumkan oleh tim transisi presiden pada Kamis, 22 Desember 2016.
Tim transisi menyebut, manajer kampanye perempuan pertama yang memenangkan pemilihan presiden itu, akan bekerja dengan kepemimpinan senior Gedung Putih dalam menyampaikan pesan dan membantu melaksanakan berbagai prioritas legislatif pemerintahan.
Baca Juga
Dikutip dari CNN, Jumat (23/12/2016), menurut sumber transisi kepresidenan, peran Conway akan sama dengan posisi Karen Hughes dalam pemerintahan Bush, di mana posisi tersebut dekat dengan Presiden dan memiliki tanggung jawab atas tugas komunikasi untuk Gedung Putih.
Advertisement
Dalam sebuah wawancara dalam program New Day di hari pengumuman, Conway bekata kepada pembawa cara Chris Cuomo bahwa tugas pekerjaannya tergantung dengan keinginan presiden.
"Ini mungkin termasuk komunikasi, dan kemungkinan mencakup data dan strategi," ujar Conway. "Saya benar-benar senang dan terus terang sangat rendah hati untuk mengambil peran ini di West Wing."
Dalam pengumuman, Trump memuji Conway sebagai penasihat dan ahli strategis terpercaya yang memainkan peranan penting dalam kemenangannya. Ia juga menambahkan, Conway memiliki pengetahuan luar biasa untuk mengkomunikasikan pesan secara efektif.
Conway merupakan pelengkap lingkaran dekat Donald Trump sejak bergabung dalam kampanye pada awal Juli 2016.
Perempuan kelahiran 20 Januari 1967 itu mengambil alih sebagai manajer kampanye Trump setelah kepergian Paul Manafort. Ia memainkan peran penting dalam mengorganisir jalannya kampanye, serta dikenal dekat di televisi dan media sosial atas tugasnya dalam membantu menyusun pesan kampanye Trump.
Meski menjadi salah satu penasihat Trump yang paling dipercaya, sebelumnya Conway juga pernah mengkritiknya dengan menyebut "membangun banyak bisnis di punggung manusia kecil".
Namun demikian, Conway muncul sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkaran dekat Trump. Ia secara terbuka berdebat tentang kemungkinan bekerja dalam pemerintahan Trump, dan mengungkapkan kekhawatiran soal menyediakan waktu bagi keempat anaknya dan kepindahannya dari New York ke Washington.
Saksikan juga video menarik berikut ini: