Liputan6.com, Pyongyang - Ribuan demonstran, termasuk beberapa orang berpakaian sebagai Santa Klaus, turun ke jalan di Seoul pada Sabtu 24 Desember. Mereka mendesak Mahkamah Konstitusi Korea Selatan (Korsel) untuk segera mengambil keputusan atas kasus pemakzulan Presiden Park Geun-hye.
"Sekitar 250.000 orang berkumpul di Gwanghwamun Square, Seoul, untuk menyalakan lilin, menuntut keputusan segera atas kasus Park," kata penyelenggara demo menurut kantor berita Yonhap yang dilansir dari BBC, Senin (26/12/2016.)
Aksi ini menandai minggu kesembilan protes percepatan pelengseran Presiden Park.
Advertisement
Park yang merupakan putri dari presiden Korsel Park Chung-hee telah menghadapi pemakzulan melalui pemungutan suara parlemen pada 9 Desember lalu. Presiden perempuan pertama Korsel itu membantah melakukan kesalahan, namun ia meminta maaf atas kecerobohan dalam urusan pertemanannya dengan Choi Soon-sil.
Sebelumnya, jaksa telah mengatakan mereka membutuhkan akses ke kantor presiden sebagai bagian dari penyelidikan. Namun Blue House menolak membukakan pintu.
Mahkamah Konstitusi akan memutuskan apakah dia harus 'ditendang' keluar dari kantor secara permanen, sebuah proses yang bisa memakan waktu hingga 180 hari.
Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn akan bertindak sebagai presiden selama proses pengadilan atas kasus Park berlangsung.
Kendati demikian, sejauh ini sang Presiden Korsel itu menolak untuk menyerah posisinya. Hal itu memungkinkan dia kebal terhadap penuntutan yang dialamatkan padanya.
Saksikan juga video menarik berikut ini: