Liputan6.com, Austin - Sebuah bintang raksasa bernama Betelgeuse yang terletak di rasi Orion dijuluki sebagai bintang kanibal. Pasalnya, ia diduga melahap bintang didekatnya yang berukuran lebih besar dan berotasi lebih cepat.
Teori di balik hal tersebut dinyatakan oleh peneliti dengan melihat kecepatan rotasi Betelgeuse. Meski berukuran besar, bintang merah raksasa itu berputar 54.000 km/jam, 150 kali lebih cepat dari seharusnya.
"Kami tak dapat menghitung rotasi Betelgeuse," ujar penulis utama dari penelitian, Dr Craig Wheeler.
Advertisement
"Ia berputar 150 kali lebih cepat dari bintang tunggal apa pun...," imbuh dia.
Dikutip dari Daily Mail, Senin (26/12/2016), para peneliti berteori bahwa peningkatan rotasi tersebut bisa terjadi karena Betelgeuse telah 'menelan' sebuah bintang di dekatnya yang berotasi lebih cepat.
"Sepertinya Betelgeuse memiliki saudara ketika lahir," ujar Wheeler.
"Dan kita memperkirakan bintang itu mengorbit di sekitar Betelgeuse dalam orbit yang berukuran sama dengan Betelgeuse saat ini. Dan Betelgeuse berubah menjadi raksasa merah lalu menelannya," imbuh astronom dari University of Texas itu.
Setelah melahap bintang tetangganya, Betelgeuse diyakini mengeluarkan semacam sendawa kosmik yang meledakkan awan puing-puing ke angkasa dengan kecepatan 36.000 km/jam.
Betelgeuse merupakan salah satu bintang yang paling dipelajari karena ukurannya. Bintang berusia 10 juta tahun itu diperkirakan akan mati dalam waktu dekat.
Betelgeuse dikenal sebagai bintang berusia pendek. Sebagai perbandingan, Matahari kita berumur sekitar 4,6 miliar tahun.
Raksasa merah yang memiliki massa 15 hingga 25 kali lebih besar dari Matahari itu kini telah membengkak secara besar-besaran--tanda bintang akan meledak dan mati. Saat ini, permukaannya telah membentang lebih dari 1,38 juta kilometer, atau 1.000 kali lebih besar dari Matahari.
Sebagai gambaran, jika Betelgeuse diletakkan di dekat Matahari, ia akan melampaui Mars hingga sabuk asteroid.
Terletak 640 tahun cahaya dari Matahari, Betelgeuse diyakini telah melahap bintang saudaranya sekitar 100.000 tahun lalu.
Simak juga video berikut ini: