Sukses

IHR Bantah Kirim Bantuan ke Pemberontak Suriah

IHR membantah berita yang menyebutkan bahwa lembaga swadaya masyarakat tersebut telah menyalurkan bantuan kepada Jaish al-Islam.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesian Humanitarian Relief (IHR) membantah berita yang menyebutkan bahwa lembaga swadaya masyarakat tersebut telah menyalurkan bantuan kepada Jaish al-Islam, pemberontak Suriah.

Sebuah video milik media euronews menampilkan dus putih bertuliskan "Indonesian Humanitarian Relief" yang ditemukan di sebuah sekolah di distrik al-Kalasa yang selama ini dijadikan markas Jaish al-Islam, di Aleppo, Suriah. 

Di sosial media, spekulasi merebak bahwa bantuan itu sengaja diberikan kepada kelompok yang dilabeli teroris oleh rezim Bashar al-Assad dan Rusia itu.

Melalui pernyataan tertulis IHR di situs resminya, lembaga non-pemerintah yang didirikan dan dikelola oleh aktivis kemanusiaan, paralegal, dan tokoh masyarakat itu membantah rumor tersebut. Mereka menyebutnya sebagai fitnah.

"Tuduhan IHR tidak menyalurkan untuk warga Suriah jelas tuduhan fitnah dan tidak benar. Pihak-pihak yang melakukan propaganda ini hanya menyandarkan kepada satu potongan berita, tanpa mau melihat informasi secara utuh," tulis kelompok itu di situs resminya seperti dikutip Liputan6.com, Selasa (27/12/2016).

"Padahal bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Suriah kami lakukan dengan bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan yang sangat kredibel di Turki, yakni İnsan Hak ve Hürriyetleri İnsani Yardım Vakfı atau dikenal dengan nama IHH."

IHH, lanjutnya, adalah organisasi lembaga kemanusiaan internasional yang telah diakui oleh PBB. Dalam kiprahnya, IHH pernah menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza, Palestina, yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan dunia. "Meski demikian, tidak menutup kemungkinan di lapangan banyak kemungkinan bisa terjadi, apalagi dalam suasana perang dan konflik," imbuh pernyataan tersebut.

IHR berdiri tanggal 17 Mei 2016 di Jakarta, Indonesia, dengan visi menjadi lembaga kemanusiaan global yang terdepan dalam penanggulangan berbagai problem kemanusiaan. Dalam pernyataan di situs resminya, tertera nama Mathori sebagai Direktur IHR.

Kabar terkait bantuan ini terkuak setelah sejumlah wilayah di Kota Aleppo berhasil direbut oleh pasukan Suriah. Warga di sana menuduh, pemberontak merampas bantuan yang ditujukan kepada warga sipil.

Mereka mengatakan, menemukan makanan dan perlengkapan lainnya di sebuah sekolah di distrik al-Kalasa. Kelompok yang disebut-sebut didukung oleh Arab Saudi ini dituding telah melakukan kekejaman terhadap warga sipil.

Berikut video yang menunjukkan dus berisi bantuan dari IHR: