Liputan6.com, California - Mantan pegawai Versace menuntut perusahaannya atas tuduhan melakukan diskriminasi rasial. Salah satu tudingannya kepada butik mewah itu adalah menggunakan "kode rahasia" kepada para pekerja ketika pelanggan berkulit hitam masuk ke salah satu tokonya.
Chrisopher Sampiro mengatakan, ia dipecat karena dianggap memiliki ras campuran. Padahal, ia baru saja bekerja selama dua minggu di salah satu outlet Vercace di Plesanton, California.
Dikutip dari News.com.au, Rabu (28/12/2016), Sampiro berkisah bahwa selama pelatihan jadi pegawai, manajer bertanya kepadanya apakah ia tahu "D410 Code" -- kode yang sama untuk baju berwarna hitam. Nama manajer itu tak ia sebut dalam tuntutannya yang didaftarkan ke pengadilan pada November lalu.
Advertisement
Manajer itu menginstruksikan Sampiro untuk mengatakan "D410 dengan cara sopan" ketika tamu berkulit hitam masuk ke toko.
"Kode itu untuk mewanti-wanti pekerja ketika seorang kulit hitam masuk toko," tulis berkas tuntutan pemuda 23 tahun itu.
Sampiro merespons permintaan manajer dengan mengatakan, "Anda tahu kalau saya keturunan Afrika-Amerika?"
Dalam surat tuntutan itu, Sampiro mengidentifikasikan ia keturunan Afrika-Amerika. Namun, secara genetis lebih banyak kulit putihnya.
Setelah itu, Sampiro mengklaim bahwa manajer toko itu memperlakukannya berbeda dan tak memberikan dia pelatihan yang penting.
Sampiro dipecat setelah dua minggu bekerja pada bulan September. Alasannya karena ia tak mengerti apa itu "kemewahan" dan "kehidupan mewah".
Berkas tuntutan itu menyebut Sampiro tidak dibayar sesuai jam kerja, tidak menerima hak istirahat, dan dipecat tidak sesuai dengan hukum.
Dalam dokumen pengadilan di Alameda County Superior Court, Versace menolak tuntutan Sampiro dan meminta hakim untuk menolak kasus itu. Sidang berikutnya akan berlangsung 21 Maret 2017.