Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyampaikan pengakuan mengejutkan. Ia menyatakan pernah melempar seorang pelaku penculikan dari sebuah helikopter yang sedang terbang.
Hal ini, dilakukan kala Duterte menjabat Walikota Davao. Jabatan tersebut dipegang pria yang akrab dipanggil Digong itu selama kurang lebih satu dekade.
Menurut Duterte, ia tak segan-segan mengulagi hal itu jika ditemukan masih ada pejabat di Filipina melakukan tindakan korupsi.
Advertisement
"Jika kalian korupsi, aku akan menjemputmu dengan helikopter, lalu aku akan melemparmu keluar saat kita menuju Manila," ucap Duterte, seperti dikutip dari Philstar, Rabu (28/12/2016).
"Saya sudah pernah melakukam itu, kenapa tidak saya melakukannya lagi," tegasnya.
Baca Juga
Menurut Duterte, kampanye anti-korupsinya, akan ia lakukan sama seperti dirinya menjalankan aksi memberantas narkoba. Bahkan, selama enam tahun masa pemerintahannya, pemberantasan korupsi jadi prioritas utamanya.
Sebelumnya, Duterte mengaku membunuh 3 orang pelaku penculikan dengan cara melempar para pelaku dari helikopter. Kejadian tersebut ia lakukan pada 1988.
Ketika itu, ia menegaskan, pelaku penculikan tetap mengeksekusi sanderanya, kendati orang tua korban sudah membayar tebusan dalam jumlah besar.
Duterte pun dituduh pernah melakukan hal serupa kepada seorang bandar narkotika. Namun, Orang Nomor Satu di Filipina itu tak pernah mengakui tuduhan tersebut.
Selama memerintah Filipina, Duterte mendapat kritikan tajam dari kelompok pegiat HAM dunia. Beberapa kebijakan seperti tembak mati langsung pengedar narkoba dinilai melanggar hak asasi.