Liputan6.com, Jakarta - Tepat pada hari ini 29 Desember pada 1940, pasukan udara Jerman menghujani wilayah permukiman London, Inggris dengan bom.
Serangan udara tersebut membuat Sungai Themes menjadi 'lautan api', sementara sekitar 3.600 warga sipil tewas.
Baca Juga
Seperti dikutip dari History.com, Rabu (28/12/2016), 'hujan bom' tersebut merupakan aksi balas dendam Jerman kepada Inggris, atas serangan London terhadap Berlin sebelumnya.
Advertisement
Serangan udara yang dikenal dengan sebutan 'London Blitz' itu pun dimulai sejak September 1940, setelah Nazi menargetkan negara kerajaan itu pada Agustus tahun yang sama.
Bom seberat 337 ton dijatuhkan Jerman di wilayah London pada September 1940 dan mengakibatkan ribuan warga Inggris tewas. Kerusakan dan jumlah korban terus bertambah hingga 29 Desember tahun itu.
Tidak hanya menghilangkan nyawa masyarakat Inggris, perang tersebut juga mengakibatkan kerusakan hebat pada bangunan dan peninggalan bersejarah.
Dampak paling besar timbul akibat 15.000 tembakan udara bertubi-tubi, menghujani gedung-gedung bersejarah Inggris.
Seperti bangunan berharga Inggris Guildhall yang dibangun pada 1673, dan delapan Gereja Christopher Wren. Untungnya St Paul's Cathedral atau Katedral Sato Paulus selamat dari kehancuran, meskipun ada beberapa bagian gereja yang terbakar.
Api yang melahap tempat ibadah bersejarah itu berhasil dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran pemberani.
Bangunan lainnya yang juga selamat dari kehancuran yaitu Westminster Abbey, Buckingham Palace, dan Chamber of the House of Commons.
Surutnya air Sungai Themes diduga menjadi penyebab sulitnya pemadaman api, sehingga menyebabkan banyak bangunan yang terbakar.
Tak hanya serangan balas dendam, ada dua sejarah lainnya yang juga terjadi pada tanggal yang sama tahun berbeda.
Pada 1890 Kalveri 7 Amerika Serikat membantai 146 warga suku Indian Sioux, di Wounded Knee, Pine Ridge, Dakota Selatan.
Sementara itu pada 1876 sebuah jembatan rubuh di Ohio dan menyebabkan kereta yang tengah melaju di atasnya terjun ke dalam jurang. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 80 orang penumpang tewas.