Liputan6.com, Moskow - Sehari setelah black box atau kotak hitam pertama pesawat jet militer Rusia yang jatuh di Laut Hitam berhasil didapat, perangkat kedua pun ditemukan. Menurut laporan media pemerintah, informasi itu disampaikan Departemen Pertahanan Negeri Beruang Merah pada hari Rabu (28/12/2016).
"Tim pencari Rusia memulihkan data perekam penerbangan kedua pada hari Rabu," demikian dilaporkan kantor berita TASS mengutip Kementerian Pertahanan setempat yang dilansir dari CNN.
"Butuh waktu dua minggu atau lebih hanya untuk mengambil data dari perekam," ujar ahli penerbangan, Kolonel Jenderal Pyotr Belonozhko kepada RIA Novosti.
Advertisement
"Itu semua tergantung pada keadaan kotak hitam," imbuh Belonozhko.
Sementara itu, kotak hitam pertama saat ini berada di fasilitas penelitian Russian Aerospace Force research dekat Moskow.
Pihak berwenang berharap bisa mendapati informasi yang mengarah pada penyebab Tupolev Tu-154 jatuh ke laut, tak lama setelah lepas landas dari Sochi pada Minggu 25 Desember 2016 pagi.
Kementerian Pertahanan mengatakan tak mungkin ada yang selamat dari musibah kapal terbang militer yang mengangkut 92 orang itu.
"Perekam data penerbangan pertama ditemukan 1.600 meter dari pantai, pada kedalaman 17 meter," jelas kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Tim penyelamat melakukan operasi pencarian besar-besaran di Laut Hitam dalam upaya menemukan kotak hitam pesawat jatuh Rusia itu dan mengevakuasi jasad para korban.
Sebanyak 64 anggota musik militer ensemble terkenal Alexandrov, serta salah satu tokoh kemanusiaan terkenal Rusia, Yelizaveta Glinka yang dikenal sebagai Dr Liza -- Direktur Eksekutif Amal Aid Fair -- ada dalam daftar penumpang,
The Alexandrov Ensemble dijadwalkan tampil untuk konser Tahun Baru di pangkalan udara Hmeimim Rusia dekat Latakia.
Sementara lainnya adalah 9 wartawan, kepala badan amal Spravedlivaya Pomoshch Elizaveta Glinka, dua PNS Federal dan delapan awak.
Â