Liputan6.com, Guiyang - Provinsi Guizhou di China bagian barat laut, dijuluki sebagai rumah bagi tujuh dari 10 jembatan tertinggi di Negeri Tirai Bambu. Salah satu jembatan di provinsi tersebut yang baru-baru ini dibuka, Beipanjiang, diklaim sebagai jembatan tertinggi di dunia.
Berada di pegunungan terjal dan jurang, stuktur sepanjang 1.341 meter itu terletak 565 meter di atas Lembah Beipanjiang, atau setara dengan gedung 200 tingkat.
Baca Juga
Jembatan yang menghubungkan Provinsi Guizhou dan Yunnan itu, diperkirakan dapat mempersingkat waktu tempuh, yakni dari lima jam menjadi satu setengah jam.
Advertisement
Dikutip dari CCTV, Jumat (30/12/2016), pembangunan jembatan suspensi terbesar tersebut dimulai pada 2013, dengan menelan biaya sekitar 1 miliar yuan atau Rp 1,9 triliun.
"Pada Oktober 2013, Kementerian Transportasi menyetujui Jembatan Beipanjiang dan memberi kita 8,9 juta yuan dalam pendanaan penelitian ilmiah," ujar Direktur Proyek Beipanjiang, Zhou Ping.
"Proyek kami mendapat match-funding sekitar 6,1 juta yuan, dan membuat dana penelitian menjadi 15 juta. Banyak lembaga, termasuk Universitas Jiaotong, kelompok insinyur Guizhou Highway, dan kantor transportasi Guizhou bergabung bersama-sama untuk melakukan penelitian dan pengembangan."
"Kami mengembangkan jenis baru teknologi yang disebut cantilever erection dengan peluncuran longitudinal, dan ini mempersingkat waktu konstruksi secara signifikan," jelas Zhou.
Para ahli mengatakan, konstruksi yang dipengaruhi angin tersebut membutuhkan tingkat presisi tinggi. Tak seperti proyek lain, bagian-bagian jembatan langsung disusun di tempat.
"Tempat untuk meletakkan tiang jembatan menjadi masalah. Lembah ini memiliki kedalaman 500 meter, jadi bagaimana kita akan merancang struktur jembatan untuk menangani masalah angin yang kuat?" ujar wakil kepala insinyur CCCC Highway Consultants Co.LTD, Liu Bo.
Di samping tantangan itu, Jembatan Beipanjiang menjadi bagian dari jaringan jalan raya di Guizhou, yang terintegrasi ke dalam jaringan regional di barat daya China, yang meliputi Provinsi Sichuan dan Yunna, serta kota Chongqing.
Diperkirakan Jembatan Beiipanjian akan meningkatkan distribusi logistik dan menarik investasi baru.