Liputan6.com, Dubai - Tidak semua perayaan menyambut Tahun Baru dilakukan dengan hitungan mundur menggunakan dentingan gelas minuman. Tidak juga dengan kembang api.
Sejumlah negara memiliki cara unik menyambut Tahun Baru. Walaupun terdengar sangat tidak masuk akal, orang masih melakukannya sebagai bagian dari tradisi.
Advertisement
Baca Juga
Yang jelas, semua keberagaman itu menuju kepada satu hal, yaitu agar tahun yang baru membawa sesuatu yang lebih baik daripada sebelumnya.
Dikutip dari Gulf News pada Sabtu (31/12/2016), berikut ini 8 kebiasaan unik menyambut Tahun Baru dari beberapa negara:
1. Makan 12 Butir Anggur (Spanyol)
Makanlah sebutir anggur untuk selama 12 malam untuk menyambut 2017 seperti warga Spanyol. Tradisi ini diduga menjadi populer pada 1909 oleh para petani Alicante. sebagai cara menghabiskan kelebihan anggur dari panen yang jauh lebih berlimpah dari biasanya.
Â
Advertisement
2. Membuang Yang Lama (Italia)
Menyambut Tahun Baru, pada tengah malam bangsa Italia membuang perabot lama mereka, bahkan meja dan kursi, lewat jendela. Hal itu menjadi perlambang legowo (lega)Â meninggalkan tahun sebelumnya, sambil menyediakan tempat untuk hal-hal lebih baik saat Tahun Baru.
Selain itu, ada kebiasaan membiarkan pintu dan jendela terbuka saat Tahun Baru untuk mempersilahkan roh baik sambil mengusir roh jahat.
Â
3. 108 Dentingan Lonceng (Jepang)
Bangsa Jepang menyambut Tahun Baru bukan dengan 12 dentingan, tapi 108 dentingan lonceng dari kuil dan tempat suci di seluruh Jepang.
Kepercayaan yang mendasari tradisi itu adalah, bahwa dentingan itu membantu manusia mengatasi 108 godaan sambil memasuki tahun yang baru dan bergerak mendekati 'nirwana' atau keselamatan.
Advertisement
4. Meminum 'Harapan' (Rusia)
Tuliskan harapan kita di secarik kecil kertas, bakarlah dan kemudian tuangkan debunya dalam segelas minuman berbuih atau anggur. Kemudian minumlah sebelum tengah malam, maka harapan itu akan terkabul di tahun yang baru.
Tradisi unik itulah yang kerap dilakukan warga Rusia kala Tahun Baru.Â
5. Langkah Pertama (Skotlandia)
Orang pertama yang melangkah masuk ke dalam rumah setelah jam berdentang 12 kali dianggap bisa menentukan keberuntungan Tahun Baru bagi keluarganya.
Ada kepercayaan bahwa anak-anak melambangkan kepolosan sehingga menjadi yang ditunggu-tunggu untuk melangkah masuk. Atau, carilah seorang pria tinggi berambut gelap.
Sementara wanita dan pria berambut pirang diminta menunggu di luar, sebelum seorang pembawa keberuntungan memasuki rumah.
Â
Advertisement
6. Pakaian Putih dan Penghormatan Lemanja (Brasil)
Semua orang memakai pakaian putih yang melambangkan perdamaian dan kesejahteraan. Hal itulah yang dilakukan untuk merayakan Tahun Baru di Brasil.
Di sepanjang Pantai Copacabana di Rio de Janeiro, warga berkerumun membawa keranjang-keranjang kecil berisi bunga dan hadiah untuk para dewi kesuburan dan keibuan, dikenal sebagai Lemanja.
Seserahan itu kemudian dilarung. Jika keranjangnya tidak kembali, maka keranjang itu dianggap telah diterima oleh sang dewi dan Tahun Baru akan membawa kesejahteraan.
Â
7. Piring Pecah (Denmark)
Tumpukan piring pecah di pintu depan rumah tidak berarti apapun saat memasuki Tahun Baru di Denmark.
Warga kerap mengumpulkan piring yang dapat pecah dan menghancurkannya di depan pintu masuk rumah teman saat masa itu tiba. Jadi, semakin banyak tumpukan pecahan alas makan itu, maka semakin banyak teman seseorang.
Hanya saja, repot ketika membersihkannya nanti.
Advertisement
8. Berjalan dengan Koper (Chile)
Di Chile, berjalan seputar blok perumahan dengan menyeret koper kosong sebelum tengah malam Tahun Baru dipercaya membuat impian perjalanan menjadi kenyataan.
Selain itu, pemakaian celana dalam berwarna kuning selama perayaan juga dianggap sebagai pembawa keberuntungan.