Sukses

Di Wilayah Rusia Ini Perempuan Wajib Kenakan Jilbab

Umat muslim di Rusia bukanlah mayoritas. Di Negeri Beruang Merah, pemeluk Islam hanya sebesar 14 persen.

Liputan6.com, Moskow - Umat muslim di Rusia bukanlah mayoritas. Di Negeri Beruang Merah, pemeluk Islam hanya sebesar 14 persen.

Namun, ada satu daerah di Rusia yang mewajibkan seluruh perempuan untuk mengenakan jilbab. Wilayah tersebut adalah Republik Chechnya.

Uniknya, kewajiban itu tidak tertuang secara resmi dalam peraturan daerah mereka. Pemerintah lokal hanya menyatakan, mengenakan jilbab sifatnya imbauan keras.

"Selama sepuluh tahun terakhir, Chechnya secara aktif telah mengkampanyekan norma-norma perilaku dan berpakaian yang konservatif," kata pakar wilayah Kaukasus Utara Rusia, Vladimir Sevrinovsky, seperti dikutip dari RBTH, Selasa (03/1/2016).

"Awalnya ini dimulai atas inisiatif pemerintah daerah, tapi kemudian mendapat dukungan masyarakat luas,” ujar dia.

Kewajiban ini pertama kali digaungkan pada 2006. Ketika itu, Perdana Menteri Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, di depan warganya mengatakan perempuan Chechnya tidak seharusnya terlihat dengan rambut yang tak ditutupi kerudung.

Pernyataan Kadyrov diamini seluruh warga Chechnya. Tepat pada 2008, jilbab akhirnya jadi kewajiban bagi seluruh pegawai pemerintahan daerah, pekerja sektor publik, dan guru.

Setelah itu, seiring waktu berjalan kampanye, kewajiban memakai jilbab bagi perempuan kerap digelar di Chechnya. Awal 2016 lalu, organisasi publik di Chechnya bernama Iman menggelar acara yang bertema "taat pada sang pencipta".

Pada acara tersebut, organisasi ini membagikan pakaian panjang dan jilbab bagi para pejalan kaki perempuan di Grozny, Chechnya.