Sukses

Ini 12 Korban Tewas Tragedi Penembakan di Kelab Malam Istanbul

Setidaknya 25 korban tewas dalam penembakan di kelab malam Reina pada perayaan tahun baru merupakan warga negara asing.

Liputan6.com, Istanbul - Perayaan tahun baru di Turki diwarnai tragedi. Pada 1 Januari pukul 01.45, seorang pria bersenjata melepas tembakan di Reina, sebuah kelab malam populer di Istanbul.

Akibatnya, 39 orang tewas. Sementara 69 lainnya terluka.

Belakangan, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pelakunya yang diduga berasal dari Asia Tengah, yakni antara Uzbekistan atau Kirgiztan, masih buron.

Meski demikian polisi dikabarkan telah menangkap delapan orang yang diduga terkait dengan penembakan tersebut.

Dari puluhan korban tewas, 25 di antaranya adalah warga asing. Seperti dilansir Al Jazeera, korban meninggal dunia berasal dari sejumlah negara seperti Arab Saudi, Israel, Lebanon, Irak, Prancis, Tunisia, India, Maroko, Yordania, Kuwait, Kanada, Suriah, Belgia, Jerman, dan Rusia.

Berikut sejumlah korban tewas dalam tragedi penembakan di kelab malam Reina, Turki, yang sudah teridentifikasi seperti Liputan6.com kutip dari BuzzFeed News, Selasa, (3/1/2017):

2 dari 6 halaman

Lebanon

1. Rita Chami

Kementerian Komunikasi Lebanon mengonfirmasi bahwa Rita Chami adalah salah seorang di antara korban tewas. Ungkapan duka cita pun mengalir di akun Rita di media sosial Facebook.

Sepupunya, Ziad Chami memosting di Facebook tentang kematian Rita. Ziad menyebutkan bahwa ibu dari Rita juga telah meninggal dunia.

Rita Chami (Facebook)

"Semoga kamu beristirahat dengan tenang di surga bersama para malaikat dan ibumu tersayang," tulis Ziad.

2. Haykal Moussallem

Menurut BBC, Haykal Moussallem, salah seorang korban tewas dalam tragedi di Reina adalah seorang pemilik klub fitnes.

Beberapa orang memutuskan untuk memosting foto mereka saat tengah dilatih Moussallem. Ini tak lain sebagai wujud ungkapan duka cita mereka.

Haykal Moussallem (Facebook)

"Beruntung karena pernah dilatih oleh salah satu pelatih penuh motivasi di Lebanon. Istirahatlah dalam damai Haykal Moussallem," tulis seorang anggota klub kebugarannya.

Sementara itu, istri Moussallem, Mireille Khoury dilaporkan juga berada di Reina pada saat kejadian. Menurut Al Arabiya, ia berhasil melarikan diri tanpa cedera.

3. Elias Wardini

Elias Wardini dilaporkan selamat dari serangan penembakan mematikan di Reina. Seperti dilaporkan Al Arabiya ia berusaha melarikan diri dengan melompat ke Sungai Bosphorus. Nahas, ia tenggelam.

Elias Wardini (Facebook)

Atas kematian Moussallem dan Wardina, Federasi Bola Basket Lebanon pun mencuitkan ucapan bela sungkawa. Keduanya pernah bermain di liga bola basket.

3 dari 6 halaman

Arab Saudi

4. Shahad Samman

Menurut laman Facebooknya, Shahad Samman adalah seorang pengacara dan penasihat hukum di Grup Tamer. Ia diketahui berasal dari Jeddah, Arab Saudi.

Adiknya, Sulaiman Samman mengatakan kepada Al Arabiya bahwa kakaknya itu tengah menunggu kerabatnya pada saat serangan itu.

Shahad Samman (Facebook)

"Kakakku tengah menunggu pamanku beserta istri dan anak mereka di restoran Reina di area Ortakoy. Dia berkomunikasi dengan kami secara intens melalui WhatsApp," kata Sulaiman.

"Kondisi jalan sangat ramai sehingga pamanku dan keluarganya telat, hal itu meloloskan mereka dari kematian. Ia mengatakan tengah berada di Istanbul bersama keluarganya untuk urusan bisnis sembari berlibur. Terorisme telah mengubah kebahagiaan menjadi kesedihan. Apakah kakakku yang tidak bersalah layak mengalami ini?," tambahnya.

4 dari 6 halaman

Turki

5. Hatice Karcilar

Hatice Karcilar yang merupakan seorang istri, ibu dari bocah perempuan berusia 3 tahun ini ternyata juga adalah seorang penjaga keamanan pribadi. Demikian seperti dilansir kantor berita Anadolu.

Hatice Karcilar

Masih belum diketahui apakah pada saat kejadian ia sedang bertugas atau tidak. Namun dalam laman resmi Facebook kelab malam Reina terdapat tulisan yang mengindikasikan bahwa Hatice adalah bagian dari petugas keamanan mereka.

6. Fatih Cakmak

Fatih Cakmak yang berprofesi sebagai penjaga keamanan sedang bertugas ketika pada 10 Desember lalu terjadi penembakan di Stadion Besiktas di Istanbul. Setidaknya 38 orang tewas dalam peristiwa itu.

Namun surat kabar Daily Sabah melaporkan bahwa Fatih berhasil menyelamatkan diri kala itu. Dan pada 1 Januari lalu atau tepatnya ketika penembakan di Reina terjadi, ia diketahui juga tengah bertugas.

Laman resmi Facebook Reina memosting fotonya. Mereka mendefinisikannya sebagai seorang teman.

7. Kenan Kutluk

Kenan Kutluk merupakan seorang pelayan di Reina. Demikian seperti yang disebut CNN dalam laporannya.

Kenan Kutluk (Facebook)

Pria itu berusia 35 tahun dan ayah dari dua anak. Pemakaman Kenan dilaksanakan di kampung halamannya di Sivas.

8. Burak Yildiz

Burak Yildiz (Facebook)

Burak Yildiz adalah seorang anggota polisi Turki berusia 22 tahun. Pihak kepolisian mengungkapkan bela sungkawa mendalam atas kepergian Burak melalui laman resmi Facebook mereka.

9. Mehmet Kerim Akyil

Menurut sang ayah, Mehmet Kerim Akyil datang ke Istanbul dari Belgia. Ia ingin menikmati pergantian tahun di ibu kota Turki itu.

5 dari 6 halaman

India

10. Khushi Shah

Berusia 27 tahun, Khushi Shah adalah seorang desainer. Ia menempuh pendidikannya di Amerika serikat sebelum akhirnya pulang ke kampung halamannya di India.

Di Negeri Hindustan tepatnya di Mumbai, ia membuka sebuah toko bernama Kushi Z. Demikian menurut Times of India. 

Kematiannya dalam tragedi di Reina telah dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj. Selain itu Sushma juga membenarkan seorang warga India lainnya juga tewas dalam penembakan ini.

Khushi yang berasal dari kota Vadodara berada di Istanbul untuk urusan bisnis. Demikian menurut penuturan keluarganya yang akan terbang ke Turki untuk membawa pulang jasad Khushi.

11. Abis Rizvi

Abis Rizvi tinggal di Mumbai. Di sana ia dikenal sebagai seorang produser dan pemilik perusahaan Rizvi Group of Companies.

Abis Rizvi

Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj mencuit bahwa keluarga Rizvi tengah mengurus visa sehingga mereka bisa berangkat ke Turki untuk mengurus jenazahnya.

6 dari 6 halaman

Israel

12. Layan Nasser

Layan Nasser terbang dari Israel bersama kedua temannya, Roa Mansour dan Alaa Abdul Hai ke Turki pada tanggal 30 Desember 2016. Perempuan itu adalah seorang warga Palestina yang tinggal di Israel.

Menurut CNN, kepergiannya ke Istanbul untuk merayakan tahun baru telah dihalau orang tuanya. Namun bibinya, Layal Masarweh mendukungnya. 

"Ayahnya dengan keras telah melarangnya. Menurutnya, Istanbul terlalu berbahaya dan dia tidak boleh ke sana. Namun dia bersikeras dan mengatakan tidak akan terjadi apa-apa," kata sang bibi, Layal. 

Layal mengakui, ia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada keponakannya. Perempuan berusia 18 tahun itu diceritakan Layal memiliki cita-cita menjadi dokter gigi.

"Aku berharap ada bersamanya untuk menyelamatkannya. Aku berharap bisa memberikan nyawaku untuk dia," pungkas Layal.

Sementara itu dua teman Layan, Roa dan Alaa dilaporkan selamat dari penembakan tersebut. Demikian menurut situs berita Palestina, Shasha.