Liputan6.com, Shanghai: Pihak berwajib China telah menahan seorang pria yang diduga mengekspor dim sum beku beracun ke Jepang dua tahun lalu. Pangsit itu telah meracuni 10 orang dan menimbulkan ketegangan diantara China dan Jepang. Lu Yueting (36), menaruh zat beracun ke dalam dim sum beku saat dia bekerja di pabrik makanan di Provinsi Hebei, China.
Dim sum beracun, yang meracuni 10 orang di Jepang tahun 2008, mengakibatkan ketakutan akan keamanan pangan dan menciptakan ketegangan diantara China dan Jepang. Beredar desas-desus bahwa makanan itu diberi racun insektisida. Media pemerintah China melaporkan bahwa Lu melakukan itu untuk balas dendam karena tak puas dengan gaji maupun rekan-rekannya.
Lu sudah mengakui perbuatannya dan polisi sudah menemukan suntikan yang digunakan untuk meracuni makanan. Polisi juga mengumpulkan beberapa saksi. Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama memuji kinerja China dalam menyelesaikan kasus ini. Dia juga mengatakan langkah ini akan membantu mempererat hubungan kedua negara.
"Saya menghargai kinerja pemerintah China dan selanjutnya berharap untuk menjernihkan sebab-sebab dari kejadian ini," kata Hatoyama dalam pernyataannya, sebagaimana dirilis Antara, Selasa (30/3). "Kami akan terus berhubungan dengan China dan bekerjasama satu sama lain untuk memecahkan masalah ini secepatnya dan berharap hubungan Jepang dengan China berkembang lebih jauh," ujarnya.(Ant/AYB)
Dim sum beracun, yang meracuni 10 orang di Jepang tahun 2008, mengakibatkan ketakutan akan keamanan pangan dan menciptakan ketegangan diantara China dan Jepang. Beredar desas-desus bahwa makanan itu diberi racun insektisida. Media pemerintah China melaporkan bahwa Lu melakukan itu untuk balas dendam karena tak puas dengan gaji maupun rekan-rekannya.
Lu sudah mengakui perbuatannya dan polisi sudah menemukan suntikan yang digunakan untuk meracuni makanan. Polisi juga mengumpulkan beberapa saksi. Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama memuji kinerja China dalam menyelesaikan kasus ini. Dia juga mengatakan langkah ini akan membantu mempererat hubungan kedua negara.
"Saya menghargai kinerja pemerintah China dan selanjutnya berharap untuk menjernihkan sebab-sebab dari kejadian ini," kata Hatoyama dalam pernyataannya, sebagaimana dirilis Antara, Selasa (30/3). "Kami akan terus berhubungan dengan China dan bekerjasama satu sama lain untuk memecahkan masalah ini secepatnya dan berharap hubungan Jepang dengan China berkembang lebih jauh," ujarnya.(Ant/AYB)