Liputan6.com, Manila: Pemilihan umum untuk menentukan presiden, wakil presiden, dan para anggota legislatif di Filipina, Senin (10/5), diwarnai aksi kekerasan di sejumlah daerah. Sedikitnya sembilan orang tewas, sedangkan sejumlah orang lainnya luka-luka.
Di Los Banos, Provinsi Laguna, pendukung seorang kandidat wali kota bentrok dengan polisi dan pendukung kandidat lain. Bentrokan ini membuat enam orang cedera. Di Kota Zamboanga, Provinsi Sibugay, rumah seorang calon wali kota, Rogelio Gomez, ditembaki pada pagi harinya. Dalam aksi penembakan itu, tiga pendukungnya tewas.
Sementara di Provinsi Isabela, seorang tewas dan beberapa lainnya terluka menyusul bentrok antara dua pendukung kandidat wali kota. Dalam peristiwa ini, sedikitnya empat orang ditangkap polisi.
Korban aksi kekerasan terkait pemilu tak hanya terjadi pada warga sipil. Seorang anggota Marinir yang menjadi pengawal seorang kandidat kongres juga tewas dalam bentrokan di luar pos polisi di Bacoor, Provinsi Cavite. Sebelumnya, terhitung sudah 30 orang tewas ditembak dalam kekerasan serupa selama tiga bulan terakhir.(PAG/ANS)
Di Los Banos, Provinsi Laguna, pendukung seorang kandidat wali kota bentrok dengan polisi dan pendukung kandidat lain. Bentrokan ini membuat enam orang cedera. Di Kota Zamboanga, Provinsi Sibugay, rumah seorang calon wali kota, Rogelio Gomez, ditembaki pada pagi harinya. Dalam aksi penembakan itu, tiga pendukungnya tewas.
Sementara di Provinsi Isabela, seorang tewas dan beberapa lainnya terluka menyusul bentrok antara dua pendukung kandidat wali kota. Dalam peristiwa ini, sedikitnya empat orang ditangkap polisi.
Korban aksi kekerasan terkait pemilu tak hanya terjadi pada warga sipil. Seorang anggota Marinir yang menjadi pengawal seorang kandidat kongres juga tewas dalam bentrokan di luar pos polisi di Bacoor, Provinsi Cavite. Sebelumnya, terhitung sudah 30 orang tewas ditembak dalam kekerasan serupa selama tiga bulan terakhir.(PAG/ANS)