Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyayangkan peristiwa pengibaran bendera bintang kejora di KJRI Melbourne. Diduga peristiwa ini dilakukan simpatisan atau anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, kejadian tersebut sudah dibahas secara spesifik oleh Bishop dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Sabtu pagi ini Menlu RI juga sudah berkomunikasi dengan Menlu Australia untuk menekankan kewajiban Australia sesuai konvensi Wina," ucap pria yang kerap disapa Tata ini kepada Liputan6.com.
Advertisement
Tata menjelaskan dalam pembicaraan tersebut Bishop menyampaikan beberapa janji kepada Retno. Salah satunya soal pengetatan keamanan.
"Menlu Australia menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa peningkatan keamanan akan dilakukan di seluruh kantor diplomatik dan konsuler Indonesia," papar dia.
Baca Juga
Bukan cuma itu, Bishop memastikan Australia akan terus memburu pelaku pengibaran bendera yang sampai saat ini belum tertangkap.
"(Australia) Pemerintah Australia berkomitmen untuk tangkap pelakunya," tambahnya.
Sebelumnya Tata mengatakan, kejadian itu berlangsung Jumat 6 Januari 2016 siang waktu setempat. Ketika itu, kondisi kantor KJRI tidak begitu ramai.
"Tindakan kriminal tersebut terjadi pada Jumat pukul 12.52 siang, saat sebagian besar staff KJRI sedang melakukan Ibadah Salat Jumat," sebut dia.
"Pelaku menerobos halaman gedung apartemen tetangga KJRI sebelum memanjat pagar tembok KJRI yang tingginya lebih dari 2,5 meter," tambah Tata.