Liputan6.com, London - Salah satu kisah paling sumbang yang menggelayuti Putri Diana semasa hidupnya adalah tuduhan bahwa Pangeran Harry bukanlah darah daging Pangeran Charles.
Melihat rambutnya yang kemerahan, raut wajah, dan tarikan senyumnya, sejumlah pihak mencurigai bahwa Pangeran Harry sebenarnya adalah buah cinta sang ibu dengan James Hewitt, perwira menengah Angkatan Darat Inggris yang disebut-sebut mendapat tempat khusus di hati Putri Diana.
Advertisement
Baca Juga
Baik hati, berani, tapi sedikit ceroboh, Pangeran Harry dipandang kompleks sekaligus karismatik. Ia pun tidak meminta perlakuan khusus ketika tiba di barak sempitnya di Forward Operating Base Delhi untuk memulai dinas di Afghanistan.
Dikutip dari laporan lawas Daily Mail pada Senin (9/1/2017), Letnan Kolonel Bill Connor menjelaskan, "Tidak ada perincian keamanan khusus, tanpa SAS. Ia datang layaknya prajurit biasa dan tetap demikian."
"Dia itu pangeran, urutan nomor tiga untuk takhta Inggris, tapi ia ingin agar diperlakukan sebagaimana pangkatnya yang yunior."
Pada saat Ratu Elizabeth II sedang merayakan Natal 2007 di gereja Sandringham, Inggris, Pangeran Harry dan Bill Connor sedang akan memulai latihan pagi sekitar 5.000 kilometer jauhnya di tengah bahaya. Saat itu Pangeran masih berusia 23 tahun.
Dalam suatu wawancara, ketika ditanyai apa yang paling didambakan saat jauh dari keluarga pada saat Natal, ia menjawab, “Tidak terlalu. Sejujurnya saya tidak tahu apa yang saya damba. Musik, kita punya musik. Kita punya lampu, makanan, minuman tanpa alkohol. Saya tidak mencari-cari minuman keras.”
“Senang berada di antara rekan-rekan.”
Seorang ahli psikiatri yang menangani ibunya, mendiang Putri Diana, menduga pilihan karir Harry merupakan tanggapan langsung kepada latar belakangnya yang ningrat.
Katanya, "Tekad Harry untuk berangkat bertempur dan hidup di bawah keadaan bahaya dan tidak nyaman telah secara gamblang menjelaskan tentang keinginan meraih pengalaman di luar masa-masa pengasuhannya."
Pada Juni 2008, Pangeran Harry dianugerahi Operational Service Medal untuk kedinasannya di Afghanistan oleh Putri Anne. Putri terdengar berceloteh tajam kepada seorang temannya, "Begitulah, setidaknya ketika ia ikut pawai, ia memiliki lencana sungguhan karena keberaniannya, bukan seperti dua saudara lelaki saya."
Dua saudara lelaki itu adalah Pangeran Charles dan Pangeran Edward.
James Hewitt, Idola Pangeran Harry
Saat itu lebih dari 20 tahun sejak Pangeran Harry mendapat anjuran--atau bahkan inspirasi--untuk menjadi tentara. Sejak ia melihat perwira kavaleri James Hewitt, bocah lelaki itu sudah terkesan.
Hewitt banyak bercerita tentang kehidupan militernya. Dan ia senang ketika, setelah saat mandi, ia dan William saat kecil diizinkan turun ke ruang bawah dalam pakaian rapi untuk bercerita kepada 'temannya Ibu' tentang petualangan mereka.
'Teman' sang ibu tak lain tak bukan adalah James Hewitt.
Ketika tinggal di Highgrove, salah satu benda kesayangan Harry adalah seragam miniatur dari Hewitt -- yang dibuat oleh penjahit tentara -- sebelum ia mengunjungi salah satu saat penting di masa kecilnya, yaitu mengunjungi Combermere Barrack, markas Household Cavalry.
Di sanalah, sambil mengenakan jaket miniatur tentara dan beret yang cara pasangnya dijelaskan oleh "Paman James", ia naik ke tank sungguhan dan mengumumkan, "Aku akan menjadi tentara setelah besar nanti."
Bagaimanapun kedekatan itu, dalam suatu laporan lain di Daily Mail yang mengutip Sunday Mirror, James Hewitt membantah bahwa ia adalah ayah bagi Pangeran Harry.
Dalam pernyataan buka-bukaan dengan Sunday Mirror, untuk pertama kalinya ia membantah selentingan yang beredar.
Katanya, "Saya mengerti rasa penasaran itu, tapi Harry sudah mulai bisa berjalan ketika hubunganku dengan Diana bermula."
Hewitt menambahkan, "Memang rambut merahnya serupa dengan rambut merah saya dan orang bilang kita mirip…saya memang cukup lama bersama dengan Diana, tapi saya harus bilang sekali dan selamanya, bahwa saya bukan ayah Pangeran Harry."
"Ketika pertama kali bertemu dengan Diana, Harry sudah balita."
Mengacu kepada potret-potret oleh juru foto Mario Testino untuk perayaan ulang tahun ke 18 Pangeran Harry, Hewitt mengatakan, "Kalau melihat foto itu, saya hanya bisa bilang betapa jauh lebih gantengnya dia daripada saya."
Dalam buku garapan Ken Wharfe, pengawal pribadi Diana selama 6 tahun, juga dipaparkan bahwa selentingan itu sampah adanya dan telah membuat hati Putri Diana gundah.
Kata Wharfe dalam bukunya, "Omong kosong itu harus dihentikan di sini, sekarang. Harry lahir pada 15 September 1984. Diana baru bertemu dengan James pada musim panas 1986, lagipula, rambut merah yang disebut-sebut menjadi bukti, adalah ciri khas keluarga Spencer."
Saksikan video pengakuan James Hewitt:
Advertisement
Jari Tangan Mirip Sosis
Bukan hanya soal rambut merah, The Morton Report (TMR) terbitan Agustus 2011 juga mempertegas bantahan selentingan itu. Andrew Morton adalah penerbit TMR sekaligus biografer resmi Putri Diana.
Ketika menyaksikan Pangeran Harry sedang menemani 4 prajurit yang terluka saat menuju Kutub Utara pada bulan April jelas terlihat kemiripan rautnya dengan keluarga Windsor--keluarga Kerajaan Inggris--walaupun rambutnya yang merah dari keluarga ibunya.
Ekspresi muka, nuansa senyuman, dan penyempitan tulang hidung yang merupakan faktor genetik, semuanya mirip dengan Pangeran Charles, bahkan Ratu Elizabeth II.
Sudah cukup banyak bukti bahwa Pangeran Harry yang lahir pada 15 September 1984, tentunya mengalami proses pembuahan dalam rahim ibunya pada Natal 1983, saat keluarga Kerajaan sedang berada di Windsor sebelum kunjungan tahunan ke Sandringham. Selingkuh Hewitt dan Diana baru bermula pada musim gugur 1986.
Tapi, jika masih ada yang meragukan, seorang sahabat Putri Diana yang sekaligus jurnalis bernama Richard Kay, menjelaskan, "Ada sejumlah karakter fisik yang bisa saya beberkan, yaitu bahwa Harry, saudara lelakinya, ayahnya, maupun kakeknya, Pangeran Philip, memiliki satu kesamaan, jari-jari mereka seperti sosis!"