Liputan6.com, Beijing - Polusi di China masih belum berakhir, kabut asap tebal masih menyelimuti beberapa bagian di sana. Warga pun banyak yang beralih ke pengobatan tradisional untuk memerangi efek polusi pada kesehatan mereka.
Salah satu praktik yang tengah populer adalah minum anti-smog tea atau teh anti-asap. Orang-orang percaya minuman itu dapat membersihkan paru-paru mereka dari polusi.
Teh anti-asap itu banyak tersedia di toko-toko obat China, apotek dan situs online ketika kabut asap di Negeri Tirai Bambu kian memburuk selama beberapa tahun terakhir.
Advertisement
Dilansir dari BBC, Kamis (12/1/2017), resep yang digunakan untuk teh tersebut berbeda-beda. Namun umumnya terdiri dari ramuan China seperti bunga kering dan akar tanaman.
Praktek minum teh 'ajaib' ini berasal dari kepercayaan pengobatan China, jika meminum ramuan tertentu dapat meningkatkan kesehatan seseorang dan membersihkan tubuh dari kotoran.
Sebuah laporan Beijing Morning Post pada 2015 mencatat, beberapa apotek di ibu kota Tiongkok menjual teh pembersih paru-paru untuk memerangi asap.
Pada pasar online populer Taobao, teh anti-asap itu dapat dibeli seharga 20 yuan atau sekitar Rp 38 ribu per paket. Salah satu merek mengklaim memiliki kombinasi dari tujuh bahan ampuh termasuk krisan kering dan honeysuckle yang dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan melembabkan tenggorokan serta mengusir polusi dalam tubuh.
Â
Efektifkah?
Meski tengah digandrungi masyarakat Negeri Panda, seorang praktisi pengobatan terkemuka China berupaya keras menghilangkan mitos minum teh anti-asap itu. Ia mengatakan bahwa cara itu tidak efektif.
Hal senada dilaporkan oleh CCTV. Media tersebut menyebutkan bahwa presiden Beijing Hospital of Traditional Chinese Medicine, Liu Quanqing, mengatakan teh seperti itu tidak dapat diandalkan.
Menurut Liu, sistem pencernaan dan pernapasan terpisah. Minum teh dengan kandungan demikian dalam jangka waktu lama justru dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Liu menambahkan, cara terbaik memerangi polusi adalah mempertahankan diet sehat dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pejabat dari pusat penyakit menular China mengatakan, bahwa menggunakan pembersih udara dan mengenakan topeng lebih efektif dalam memerangi kabut asap. Daripada sekadar meminum teh populer itu.
Â
Advertisement
Polusi Parah
Polusi parah adalah momen tahunan selama musim dingin, dan paling mempengaruhi bagian utara dan timur China.
Namun kabut asap tahun ini lebih parah dan memicu penutupan sekolah. Bahkan warga diminta tinggal di dalam rumah, karena kondisi itu memicu masalah kesehatan.
Salah satu puisi buatan dokter bedah Shanghai yang menghubungkan asap untuk kanker paru-paru bahkan menjadi viral di media sosial.
Puisi yang awalnya ditulis dalam bahasa Inggris sebelum diterjemahkan ke dalam bahasa China, menggambarkan suatu kondisi paru-paru yang mendapatkan nutrisi dari kabut.
Puisi itu menimbulkan kontroversi karena pemerintah tengah berupaya keras menurunkan konsekuensi kesehatan akibat kabut asap ini.
Tetapi dokter bedah, Zhao Xiaogang, mengatakan kepada Global Times bahwa ia ingin menekankan bahwa kenaikan intens "kasus kanker paru-paru (di China) ... erat terkait dengan kabut asap".