Sukses

5 Peristiwa yang Nyaris Membunuh Ratu Elizabeth II

Sama seperti Fidel Castro, ternyata Ratu Elizabeth juga pernah mengalami sejumlah upaya pembunuhan.

Liputan6.com, London - Sejumlah pemimpin dunia yang memegang tampuk kekuasaan selama berpuluh-puluh tahun tak lepas dari upaya percobaan pembunuhan. Sebut saja mendiang pemimpin tertinggi revolusi Kuba, Fidel Castro.

Nyaris 50 tahun berkuasa, Castro menjadi target ratusan upaya pembunuhan oleh Barat khususnya Amerika Serikat (AS). Menurut eks pengawal Castro, Fabian Escalante, seperti dilansir The Guardian, terdapat sekitar 638 upaya pembunuhan terhadap El Comandante.

Meski demikian, seluruh percobaan untuk menghabisi nyawa Castro tersebut berakhir dengan kegagalan. Kakak dari Presiden Raul Castro itu meninggal dunia di usianya ke 90 tahun pada 26 November 2016. Penyebab kepergiannya tidak diumumkan.

Ternyata, selain Castro, kepala negara Britania Raya, Ratu Elizabeth juga pernah merasakan pengalaman serupa. Seperti Liputan6.com kutip dari Sheknows.com, Kamis, (12/1/2017) terdapat sejumlah 'insiden' yang nyaris membuat nyawa dari ibu Pangeran William itu melayang, berikut 5 di antaranya:

2 dari 6 halaman

1. Perang Dunia II

Ratu Elizabeth masih menjadi seorang putri ketika Perang Dunia II pecah.

Dan pada masa itu, Elizabeth muda menghabiskan hari-harinya dengan ancaman serangan Jerman.

Pada zaman Perang Dunia II, Buckingham Palace tak luput dari sasaran serangan. Setidaknya kediaman resmi ratu Inggris tersebut pernah mengalami tiga kali pengeboman dan sembilan kali tembakan langsung yang menewaskan satu orang.

Namun Putri Elizabeth berhasil selamat tanpa cedera dari seluruh serangan itu. Karena ketika Raja George VI dan Ratu Elizabeth I berada di Buckingham Palace, Elizabeth muda telah diungsikan ke Windsor Castle.

Dan di usia 18 tahun, Elizabeth bergabung dengan kelompok perempuan dalam Angkatan Darat Inggris, Auxiliary Territorial Service. Di sana ia belajar memperbaiki truk militer dan hal inilah yang membuatnya dijuluki lebih sangar dibanding pria pada masanya.

3 dari 6 halaman

2. Australia 1970-1971

Ketika melakukan perjalanan ke Australia pada musim libur Natal dan Tahun Baru 1970-1971, Ratu Elizabeth dikabarkan menjadi target plot pembunuhan 'aneh'.

Calon pembunuh disebut menggelindingkan balok kayu di rel kereta yang ditumpangi Ratu Elizabeth dengan rute Sydney-Orange. Ia berasumsi bahwa hal itu akan memicu kecelakaan yang dapat menewaskan seluruh penumpang kereta.

Namun ternyata, kereta bergerak dengan kecepatan yang sangat rendah ketika 'bertemu' balok kayu tersebut sehingga tidak tergelincir. Kisah ini baru diungkapkan oleh Cliff McHardy, seorang pensiunan detektif pada tahun 2009.

Lebih lanjut, McHardy mengatakan, pemerintah Australia memerintahkan polisi setempat untuk tutup mulut atas peristiwa tersebut. Namun dalam keterangannya, ia tidak menjelaskan identitas pelaku.

4 dari 6 halaman

3. Inggris 1981

Seorang remaja di Inggris dilaporkan melakukan aksi nekat, yakni melepas enam tembakan selama parade Trooping of the Colour pada tahun 1981. Saat itu, Ratu Elizabeth tengah menunggangi kuda melintasi sejumlah jalan di kota London.

Beruntung, sang ratu memiliki keahlian dalam menguasai kuda tunggangannya. Ia tak terluka dalam peristiwa itu dan tetap melanjutkan perjalanannya.

Remaja itu diketahui bernama Marcus Sarjeant. Ia terobsesi dengan upaya pembunuhan terhadap Presiden Ronald Reagan dan Paus Yohanes Paulus II demi mengukir namanya dalam sejarah.

Menariknya, seorang turis yang berada di samping Sarjeant tanpa disadari membidikkan kameranya ke arah remaja itu ketika ia akan melepaskan tembakan.

5 dari 6 halaman

4. 'Insiden' Michael Fagan

Pada tahun 1982, Ratu Elizabeth dikabarkan mengalami upaya pembunuhan yang dilakukan oleh Michael Fagan. Dini hari pada tanggal 9 Juli, Fagan menyelinap masuk ke istana dan menemukan jalan menuju apartemen pribadi ratu.

Ia pun masuk ke kamar tidur sang ratu dan duduk di atas tempat tidurnya. Menurut pria itu, nenek Pangeran William dan Harry tersebut berbicara kepadanya dengan tenang selama beberapa menit sebelum akhirnya penjaga istana tiba.

Pada satu titik, Ratu Elizabeth disebut mendapat kesempatan untuk kabur. Sementara Fagan sendiri tetap berada di tempat tidur.

Lantas, seorang pembantu istana dilaporkan datang membawakan Fagan rokok dan segelas wiski yang ia nikmati hingga anggota polisi tiba. Tak dijelaskan motif Fagan yang memicu Fagan menjalankan aksi nekat tersebut.

6 dari 6 halaman

5. Nyaris Ditembak Pengawal Istana

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa nyawa Ratu Elizabeth pernah terancam di tangan pengawalnya sendiri. Pada suatu subuh, ia memilih berjalan-jalan di lingkungan Buckingham Palace. Ini dilakukannya karena ia susah tidur.

Saat melangkahkan kakinya di sekitar istana, ia melihat sesosok orang yang muncul di tengah kegelapan malam. Sosok tersebut melepaskan tembakan peringatan ke arah Ratu, sembari berteriak, "Siapa kamu?."

Tembakan untungnya meleset. Sang penembak yang merupakan penjaga istana yang tengah berpatroli, kemudian, mulai menyadari ia telah melakukan dosa besar: mencoba menembak Ratu Inggris.

Meski demikian, sang ratu menanggapi peristiwa itu dengan cukup tenang. Ia mengatakan, "Tidak apa-apa. Lain kali, saya akan memberitahukan terlebih dahulu sehingga Anda tidak harus menembakku."

Pangeran Andrew, putra kedua Ratu Elizabeth disebut-sebut memiliki pengalaman serupa dengan sang ibu. Hal tersebut dialaminya pada tahun 2013.

Video Terkini