Sukses

Mengintip Keindahan Kota Gjirokaster di Albania

Hal yang membuat kota ini menarik adalah lokasinya yang menempel ke lereng tinggi sebuah gunung, di bawah kastel yang luas.

Liputan6.com, Tirana - Perjalanan wisata diyakini perlu dilakukan untuk merelaksasi pikiran manusia setelah terlalu lelah beraktifitas. Wisata dapat dilakukan seorang diri maupun bersama-sama dengan orang lain, seperti teman dan keluarga.

Bepergian ke luar negeri juga merupakan pilihan yang populer.  Sejumlah destinasi di Eropa seperti Perancis, Spanyol, dan Italia memang terdengar cukup familiar, namun, pernahkah terlintas dipikiran Anda untuk mengunjungi Albania?

Meski pun belum sepopuler negara-negara lain di Eropa, destinasi wisata di negara ini juga tidak kalah menarik. 

Dilansir dari situs Daily Mail, Sabtu (14/1/2017), Thomas W. Hodgkinson menceritakan betapa serunya pengalaman wisata bersama istri dan bayinya ketika berkunjung ke Albania.

Ia memaparkan keindahan tanah yang dihiasi dengan arsitektur unik yang dilihatnya ketika mereka melaju ke selatan dari ibu kota Albania di Tirana. Baginya, pemandangan ini merupakan versi kurang glamor dari Belgia.

Meskipun demikian, sesaat setelah mereka melihat bentangan indah pegunungan dan kota Gjirokaster, semua keraguannya mencair. Disini sama halnya seperti mayoritas daerah di Eropa yang menyajikan pemandangan indah, masyarakat yang menarik, dan harga murah.

Hal yang membuat kota ini sedikit berbeda adalah lokasinya yang menempel ke lereng tinggi sebuah gunung, di bawah kastel yang luas dan menyerupai istana idaman semua orang.

Sebagian besar bangunan itu dibangun pada awal abad ke-19 oleh Ali Pasha, gubernur Ottoman yang dikenal kejam dan hasrat seksual yang tinggi dengan lebih dari 300 perempuan.

Bahkan katanya 300 perempuan tidaklah cukup bagi Ali Pasha dan ia mencoba merayu menantu perempuannya yang kemudian ditenggelamkan karena menolak rayuannya.

Kota Gjirokaster di Albania (albca)

Namun, nyatanya cerita ini tidak berdampak buruk bagi wisatawan karena masyarakat lokal disana bersikap cukup ramah seperti yang dialami Hodgkinson ketika ia dan keluarganya diperlakukan dengan sangat sopan oleh Veli, orang tua yang merupakan pemilik Hotel Gjirokaster.

Hodgkinson menambahkan bahwa Veli tidak fasih berbahasa Inggris dan ia dibantu oleh Chasim, anaknya.

Sementara itu, ia mengaku sangat bersemangat setelah menyelesaikan pembayaran sebesar 44 poundsterling malam di kamar tipe luxury suite dengan langit-langit kayu dan perabotan antik di hotel tersebut.

Hodgkinson mengungkapkan bahwa ia jarang bertemu wisatawan asing. Kebanyakan yang ia temui hanyalah para backpacker saja. Meskipun demikian, ia merasa bahwa jumlah wisatawan di sini kemungkinan akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu karena lokasi kota Gjirokaster yang kurang dari 30 mil menuju pantai.

Selain itu, dari pantai tersebut wisatawan dapat berenang ke pulau Corfu, Yunani, hanya dalam waktu satu jam saja. Hodgkinson mengaku telah mencoba melakukannya dan mendapati bahwa biaya menginap di Corfu, yakni ribuan euro per minggu, lebih mahal daripada di Albania yang hanya ratusan euro per minggu.

Sementara itu, Hodgkinson juga mengatakan bahwa kota Gjirokaster merupakan pilihan tepat untuk berbelanja. Ia melihat sejumlah tawar-menawar harga di berbagai tempat. Salah satunya di lokasi yang ia kunjungi, The Old Bazaar.

Itu merupakan lokasi di mana jalan-jalan bergaris diapit oleh toko-toko yang menjual barang-barang antik dan pernak-pernik era Komunis. Tak pelak lagi, Hodgkinson membelanjakan sejumlah uang untuk membeli karpet dengan kualitas bagus. Harga untuk sebuah karpet besar yang kokoh berkisar antara 44 – 87 euro.

Ia juga menambahkan bahwa hal yang membuat Albania terkenal adalah secara historis Mother Teresa berasal dari negara tersebut.

Selain itu, Albania juga terkenal karena kota Gjirokaster merupakan kota kelahiran diktator komunis Enver Hoxha yang pasca perang dunia kedua membuat negara Albania dalam perbudakan selama empat dekade.

Tidak hanya itu, kota Gjirokaster ini juga dekat dengan situs arkeologi di Butrint yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.

Bahkan Hodgkinson menyarankan para wisatawan yang ingin menyisiri selatan Albania bisa menjadikan kota Gjirokaster sebagai titik awal yang tepat jika melakukan wisata ke Albania Selatan karena berdekatan dengan sejumlah destinasi wisata.

Sebut saja seperti Blue Eye yang merupakan tempat berenang indah dimana suasana dingin dan gelembung air bersih dari mata air bermunculan dan kota pesta Sarande di pesisir pantai dengan suara bass dari berbagai club mengguncang sampai ke atas air menuju Corfu.