Liputan6.com, Washington DC - Ivanka Tump harus meminta izin khusus untuk pulang dari pelantikan ayahnya, Donald Trump, yang bertepatan pada hari Jumat, 20 Januari 2017 waktu Amerika. Hal tersebut dilakukannya karena adanya hukum ketat yang mengatur aktivitas di hari Sabat.
Perempuan kelahiran 30 Oktober 1981 itu berpindah keyakinan menjadi Yahudi sesaat sebelum menikah dengan suaminya, Jared Kushner, yang merupakan seorang pemeluk Yahudi. Ia pun memiliki nama Ibrani, Yael.
Dikutip dari Independent, Jumat (20/1/2017), dalam ajaran Yahudi Ortodoks, pengikutnya dilarang menggunakan kendaraan bermotor sebelum Matahari terbenam pada hari Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu, atau disebut sebagai hari Sabat.
Advertisement
Jadi, putri presiden terpilih itu harus mendapatkan izin seorang Rabi untuk melakukan perjalanan pulang dari upacara pelantikan Donald Trump di Gedung Putih.
Ketua Partai Republik Luar Negeri Israel dan seorang pendukung vokal Trump, Marc Zell, mengatakan bahwa Ivanka telah mendapat izin dari Rabi.
"Kami mematuhi Sabat," ujar Ivanka Trump kepada majalah Vogue pada 2015. Ia menambahkan ritual keagamaan mingguan juga menjadi alasan lain bagi dirinya untuk memasak sebelum Sabat.
"Dari Jumat sampai Sabtu kami tidak melakukan apa pun selain bercengkerama," ujar Ivanka.
"Kami tak melakukan panggilan telepon. Ini adalah hal yang menakjubkan ketika Anda saling terhubung," ujar dia.
Ivanka menambahkan, hal tersebut memungkinkan putrinya, Arabella, mengetahui bahwa ia benar-benar memiliki dirinya satu hari dalam seminggu.
"Kami tak melakukan apa-apa, kecuali bermain satu sama lain, bergaul satu sama lain, berjalan kaki bersama-sama. Benar-benar seperti keluarga," ujar dia.
Ajaran Yahudi Ortodoks biasanya melarang semua penggunaan kendaraan bermotor pada hari Sabat, termasuk perjalanan ke dan dari rumah-rumah ibadat. Sementara itu, Yahudi Konservatif sedikit lebih longgar dan Yahudi Reformasi masih tetap berkendara pada hari Sabat.