Sukses

Ivanka Trump Tegaskan Ia Bukan Ibu Negara AS, Tapi...

Ivanka Trump dilaporkan akan tinggal di Gedung Putih setelah pelantikan Donald Trump.

Liputan6.com, Washington, D.C - Ia mungkin tidak bekerja di Gedung Putih, tapi bukan berarti Ivanka Trump akan menjauh dari politik.

Meskipun ia mengatakan tak akan memiliki peran resmi dalam pemerintahan ayahnya, Ivanka Trump diam-diam telah meletakkan dasar-dasar yang mungkin akan menjadikannya sebagai 'advokat kebijakan' paling berpengaruh di Washington.

Ivanka, yang telah menekankan bahwa ia ingin mendorong kebijakan-kebijakan yang bermanfaat untuk perempuan dan anak perempuan, minggu lalu meminta nasihat dari sekelompok eksekutif perempuan dan bintang media di kota New York.

Dilansir dari VOA News, Jumat (20/1/2017), para anggota tim transisi telah menghubungi staf Kongres mengenai kebijakan-kebijakan perawatan anak, wilayah yang ia minta kepada ayahnya, Presiden Donald Trump, untuk diprioritaskan.

Dalam tulisan di Facebook yang merinci langkah-langkah selanjutnya, Ivanka Trump berterima kasih pada orang-orang yang telah menghubunginya mengenai isu-isu tersebut. Lalu menambahkan bahwa ia sedang menentukan "cara yang paling berdampak dan sesuai bagi saya untuk melayani negara kita."

Tidak jelas apakah Ivanka Trump akan beroperasi secara independen atau ia akan bergabung di Gedung Putih.

Tapi beroperasi dari luar mungkin akan membawanya ke wilayah yang belum terpetakan, karena baru sedikit contoh dari anggota keluarga presiden yang tidak memiliki kantor di Gedung Putih untuk mengadvokasi kebijakan-kebijakannya.

Pindah ke Gedung Putih

Ivanka Trump disebut-sebut akan berkantor di Sayap Kiri Gedung Putih. Namun ia mengatakan bahwa dirinya bukan lah first lady -- meski Melania Trump tak akan pindah ke Gedung Putih hingga Barron Trump menyelesaikan sekolahnya.

"Saya bukan first lady. Hanya ada satu ibu negara dan dia akan melakukan hal-hal yang luar biasa, "kata Ivanka Trump dalam program ABC News '" 20/20 " beberapa waktu lalu.

Untuk saat ini, pengusaha perempuan itu hanya mengatakan bahwa ia mundur dari peran-peran eksekutif di Trump Organization dan bisnis fashion miliknnya.

Ia juga akan memindahkan keluarganya ke Washington agar sang suami, Jared Kushner, dapat bekerja sebagai penasihat senior Donald Trump.

Ivanka menekankan bahwa ia ingin fokus pada penempatan tiga anaknya yang masih kecil-kecil di rumah baru.

Namun Ivanka Trump juga berpikir lebih jauh dari itu.

Ivanka Trump ialah seorang pebisnis dan mantan model fesyen Amerika Serikat

Kamis 19 Januari 2017, ia menghadiri makan malam dengan para eksekutif perempuan di rumah temannya, Wendi Deng -- bekas istri taipan media Rupert Murdoch. Makan malam itu diorganisir oleh Dina Powell, mitra Goldman Sachs yang bergabung dengan pemerintahan Trump sebagai asisten presiden dan konselor senior untuk inisiatif ekonomi.

Powell telah memberi nasihat kepada Ivanka Trump dan diperkirakan akan terus bekerja erat dengannya.

Tamu-tamu lain termasuk pembawa acara "Morning Joe" di MSNBC Mika Brzezinski, model/aktivis Christy Turlington Burns, bekas sekretaris pers Gedung Putih Dana Perino, kepala Xerox Ursula Burns, CEO Deloitte Cathy Engelbert, pemimpin redaksi Glamour Cynthia Leive dan redaktur pelaksana majalah Time Nancy Gibbs.

Tamu lain, Pattie Sellers, direktur eksekutif KTT Perempuan Paling Berkuasa yang diselenggarakan majalah Fortune, menulis di Fortune.com bahwa Ivanka Trump "menjelaskan bahwa ia ingin belajar dari upaya-upaya para pemimpin di bidang mereka."

Selain itu ada Sheila Marcelo, pendiri www.care.com, laman yang menghubungkan keluarga dengan perawat, kata tamu yang minta dirahasiakan identitasnya karena itu makan malam privat. Marcelo berbicara tentang tingginya biaya perawatan, baik untuk anak-anak maupun anggota keluarga dewasa.

​Tamu itu mengatakan bahwa grup itu juga tim transisi Trump yang menghubungi staf Komite DPR AS mengenai proposal-proposal perawatan anak-anak. Ditanya mengenai berita soal itu, Ivanka Trump mengatakan bahwa hal itu merupakan prioritas-prioritas untuk presiden terpilih, ujar tamu itu.

Seorang juru bicara Tim Transisi Trump menolak berkomentar soal acara itu.

Pengaruh Besar Ivanka Trump

Ivanka Trump juga telah menghubungi para anggota legislatif, termasuk dengan perempuan-perempuan berkulit hitam dari Partai Republik. Tapi tidak jelas bagaimana ia akan melobi Kongres secara langsung.

Menurut profesor ilmu hukum di University of Minnesota, Richard Painter yang bekerja sebagai konselor etika untuk Presiden George W. Bush, belum banyak preseden sebelumnya dari anak presiden yang berusia dewasa untuk memiliki pengaruh seperti itu.

Perbandingan terdekat mungkin pekerjaan kebijakan oleh ibu-ibu negara, seperti Michelle Obama dengan kampanye "Let's Move".

 Ivanka Trump, putri dari calon Presiden AS Donald Trump tiba menghadiri debat capres AS ketiga dan terakhir di University of Nevada, Las Vegas, Rabu (19/10). REUTERS / Mike Blake

Painter mengatakan bahwa ibu-ibu negara umumnya tidak tersangkut undang-undang konflik kepentingan, meskipun di masa lalu mereka mematuhinya secara sukarela seperti presiden-presiden sebelumnya.

Namun Painter mengatakan untuk menghindari konflik. Ivanka Trump seharusnya seperti suaminya, mengikuti aturan etika federal.

Misalnya ia mengatakan Ivanka seharusnya tidak memberikan nasihat pada ayahnya, mengenai perdagangan internasional jika ia terus memiliki saham di bisnis pakaian miliknya.

Painter mengatakan Ivanka tidak perlu terdaftar sebagai pelobi jika ia advokat kebijakan dan tidak dibayar.

Sepeninggal Ivanka Trump yang cuti dari jabatan-jabatan eksekutifnya di Trump Organization dan bisnis gaya hidupnya -- yang menjual sepatu, baju dan pesan-pesan pemberdayaan perempuan, perusahaannya akan dikelola oleh presiden perusahaan saat ini dan dewan perwalian.

Tim Trump telah mengatakan bahwa Ivanka Trump akan menjual beberapa asetnya dan akan menerima gaji tetap, bukannya bagian keuntungan dari Trump Organization. Sejauh ini Belum ada rincian mengenai pengaturan keuangan untuk bisnis gaya hidupnya.

 

Saksikan live streaming detik-detik pelantikan Donald Trump: