Liputan6.com, Washington - Donald Trump resmi dilantik jadi Presiden ke-45 Amerika Serikat. Sesaat setelah dilantik, pengusahan real estate ini langsung membuat langkah kontroversial.
Ia memecat hampir seluruh Duta Besar AS di negara-negara dunia. Bahkan, Trump sama sekali tidak menyiapkan pengganti bagi Dubes yang dipceat.
Sebelum melakukan pemecatan, Trump sudah memberikan peringatan bagi seluruh Dubes yang ditunjuk Presiden Barack Obama untuk mengundurkan diri. Mereka dipaksa meninggalkan pekerjaannya hingga Jumat siang 20 Januari 2017.
Advertisement
"Kami tidak akan memberikan pengecualian bagi Dubes yang meminta perpanjangan masa jabatan setelah hari pelantikan, bahkan bagi Dubes yang memiliki anak kecil kami tidak memberikan pengeculian," sebut keterangan resmi Tim Transisi Trump, seperti dikutip dari The Independent, Sabtu (21/1/2017).
Baca Juga
Tim Trump mengatakan, keputusan ini tak perlu dibesar-besar. Sebab, sudah jadi tradisi bahwa setiap Dubes mundur saat pemerintahan baru muncul.
Sekiranya ada 80 Dubes yang 'dipaksa' meninggalkan tugasnya. Termasuk di beberapa tempat penting seperti Dubes untuk Isu Perempuan di PBB, Jerman, Inggris, Kanada.
Negara tersebut dikenal sebagai sekutu tradisional AS.
Sementara Dubes di negara besar lain, sepertti China, Arab Saudi, India dan Jepang menerima nasib yang sama.
Diperkirakan kekosongan masa jabatan Dubes akan berlangsung lama. Pasalnya, untuk menempatkan Dubes, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Kongres AS.