Liputan6.com, Moskow: Perusahaan gas Rusia Gazprom akhirnya memutuskan memasok suplai gas secara penuh ke Belarusia. Ini setelah Presiden Alexander Lukashenko menggugat pemerintah Rusia.
Belum lama ini, juru bicara Moskow mengatakan, pemerintah telah membatalkan pengurangan pasokan sebanyak 40 persen setelah menerima konfirmasi pembayaran utang Belarusia sebesar US$ 190 juta atau sekitar Rp 1,71 triliun. Jawaban tersebut diperoleh setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengadakan pertemuan dengan President Lukashenko di Minsk, Selasa silam.
Sebelumnya, Presiden Lukashenko mengancam menutup akses pengiriman gas ke berbagai negara Eropa. Terutama, bila Rusia tetap ngotot memotong pasokan gas ke negaranya sejak Senin lalu karena utang. Bahkan, Presiden berusia 55 tahun itu juga mengancam akan mengenakan biaya transit lebih tinggi kepada Gazprom [baca: Suplai Gas Dipotong, Presiden Belarusia "Ngambek"].(ADI/ANS/NHK)
Belum lama ini, juru bicara Moskow mengatakan, pemerintah telah membatalkan pengurangan pasokan sebanyak 40 persen setelah menerima konfirmasi pembayaran utang Belarusia sebesar US$ 190 juta atau sekitar Rp 1,71 triliun. Jawaban tersebut diperoleh setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengadakan pertemuan dengan President Lukashenko di Minsk, Selasa silam.
Sebelumnya, Presiden Lukashenko mengancam menutup akses pengiriman gas ke berbagai negara Eropa. Terutama, bila Rusia tetap ngotot memotong pasokan gas ke negaranya sejak Senin lalu karena utang. Bahkan, Presiden berusia 55 tahun itu juga mengancam akan mengenakan biaya transit lebih tinggi kepada Gazprom [baca: Suplai Gas Dipotong, Presiden Belarusia "Ngambek"].(ADI/ANS/NHK)