Sukses

Isu Perubahan Iklim dan LGBT Raib dari Laman The White House?

Pengguna media sosial langsung sinis menanggapi hilangnya isu penting yang selama 8 tahun dikawal oleh pemerintahan Obama.

Liputan6.com, Washington, DC - Seperti halnya pergantian kekuasaan antara Presiden Barack Obama ke Donald Trump, Gedung Putih berbenah. Ada staf yang pergi, diganti dengan yang baru.

Tak terkecuali akun resmi twitter Presiden Amerika Serikat @POTUS yang selama ini dipegang oleh Barack Obama, setelah pelantikan dialihkan kepada Donald Trump.

Pun demikian dengan laman pemerintahan lainnya. Termasuk The White House.

Dalam beberapa jam terakhir setelah pelantikan Trump, The White House pun mengalami transisi. Namun perubahan tersebut dipertanyakan, menyusul ada beberapa "kata kunci" yang hilang dari situs itu.

Dikutip dari News.com.au, Senin (23/01/2017), kata seperti 'LGBT', 'healt care', atau 'climate change', dilaporkan sudah tidak tertera lagi di situs resmi Gedung Putih itu.

Kata kunci tersebut, kelak akan diganti dengan judul "America First Energy Plan", "America First Foreign Policy" dan "Standing Up For Our Law Enforcement Community".

Inikah gambaran pemerintah baru di bawah Donald Trump?

Hilangnya kata-kata itu langsung ditangggapi oleh aktor George Takei dengan menulis dalam Twitternya, "Laman The White House menghapus webpage isu perubahaan iklim, kesehatan, hak sipil, dan LGBT. Mungkin Anda perlu tahu."

Pengguna media sosial langsung sinis menanggapi hilangnya isu penting yang selama 8 tahun dikawal oleh pemerintahan Obama.

Namun, 'hilangnya' isu itu ternyata bukan disebabkan oleh pemerintahan Trump.

Hal itu berdasarkan telusuran dari situs Snopes.com (laman pencari apakah berita atau foto hoax atau bukan).

Menurut Snopes.com pemerintahan Obama telah mengeluarkan pengumuman beberapa hari lalu tentang adanya transisi selama masa pelantikan Trump.

Pengumuman itu mengatakan, konten WhiteHouse.gov akan dipindahkan ke ObamaWhiteHouse.gov, di mana seluruh unggahan selama masa Obama ada di situs tersebut. Pun demikian dengan arsip digital Obama di Twitter, Facebook dan Instagram. Situs itu menjelaskan kemana harus mencarinya. 

Proses pengarsipan ini sejalan dengan transisi digital secara keseluruhan antara kedua pemimpin.

Di Twitter, misalnya, semua tweet Obama dalam akun @POTUS kini telah dipindahkan ke akun @POTUS44, di mana isi akun itu dibersihkan agar bisa digunakan Trump.

Ketika Liputan6.com mengecek @POTUS44 seluruh arsip Obama telah tersimpan dengan baik. Para pengikutnya (di akun @POTUS) secara otomatis juga mem-follow akun Obama terbaru itu.

Presiden AS ke-44 itu pun telah berkicau dalam akun itu. 

Sementara itu, secara teknis benar bahwa istilah-istilah seperti LGBT dan perubahan iklim itu absen dari situs Gedung Putih sekarang, namun, bukan pemerintah Trump yang menghapusnya.

Meski demikian masalah ini masih perlu diperhatikan apakah benar laman The White House di bawah Trump bakal tidak memuat dua isu itu meskipun transisi digital telah selesai.

Kita tunggu saja.

 

Video Terkini