Liputan6.com, Santiago - Sejumlah kebakaran terburuk dalam sejarah Chile telah menghancurkan lebih dari 100.000 hektar hutan. Hal tersebut memaksa pemerintah untuk mencari bantuan internasional.
Menteri Pertanian, Carlos Furches, mengatakan bahwa Spanyol, Peru, dan Meksiko tengah mengirimkan bantuan untuk memadamkan kebakaran yang diperparah dengan musim kemarau berkepanjangan. Akibat peristiwa tersebut, suhu tertinggi di Chile sempat mencapai 40 derajat Celsius.
Baca Juga
Presiden Chile, Michelle Bachelet mengatakan, dirinya telah meminta bantuan dari sejumlah negara yang telah berpengalaman dalam menangani kebakaran hutan.
Advertisement
"Para pemadam kebakaran telah melakukan seluruh hal yang mungkin dilakukan," ujar Bachelet seperti dikutip dari The Telegraph, Senin (23/1/2017).
O'Higgins adalah wilayah yang paling parah mengalami kebakaran. Di sana kebakaran telah menghancurkan sejumlah rumah, padang rumput, dan ternak. Para peternak terpaksa melepaskan hewan mereka untuk menghindari api yang mendekat.
Atas kejadian itu, pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat di daerah tersebut.
Asap akibat kebakaran telah menyelimuti sejumlah kota, termasuk ibu kota Chile, Santiago.
Badan Kehutanan Nasional Chile mengatakan, terdapat 129 kebakaran di seluruh Chile pada Sabtu, 21 Januari 2017. Jumlah tersebut turun sedikit menjadi 108 kebakaran pada keesokan harinya.