Liputan6.com, Jakarta - Putri Diana kembali menjadi perhatian pembaca Liputan6.com. Pada Jumat (27/1/2017) sore ini, pembaca menyimak tentang dugaan ancaman Putri Diana untuk membunuh Camilla Parker Bowles, kekasih Pangeran Charles.
Madeleine Albright, mantan Menteri Luar Negeri AS termasuk yang gerah dengan sejumlah tindak tanduk Presiden Donald Trump. Pernyataan solidaritas dengan kaum Muslim itu menarik perhatian pembaca.
Lalu ulah Donald Trump dianggap mendekatkan dunia pada kiamat, demikian menurut pembacaan 'jam kiamat' yang dikelola oleh para ilmuwan Bulletin of the Atomic Scientists (BPA).
Advertisement
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
1. Putri Diana Pernah Mengancam Membunuh Camilla?
Selang beberapa tahun setelah Putri Diana dan Pangeran Charles melangsungkan pernikahan paling spektakuler Abad ke-20, keretakan hubungan mereka berembus.
Teman lama Charles, Camilla Parker Bowles, disebut sebagai penyebab runtuhnya biduk rumah tangga mereka.
Meski Camilla telah menikahi Andrew Parker Bowles yang merupakan seorang tentara, dan Charles memilih Diana, namun keduanya tak berhenti berhubungan.
Diana yang telah mengetahui hal tersebut, pada akhirnya berhadapan dengan wanita yang ia sebut dengan 'The Rottweiler'--salah satu jenis anjing.
2. Mantan Menlu AS Madeleine Albright: Daftarkan Saya sebagai Muslim
Mantan Menteri Luar Negeri AS, Madeleine Albright, dan seorang aktris dalam serial televisi Big Bang Theory, Mayim Bialik, berjanji mendaftarkan akan dirinya sebagai muslim.
Hal itu mereka lakukan jika Donald Trump jadi membuat database yang dikhususkan untuk muslim Amerika.
"Saya dibesarkan sebagai Katolik, menjadi Episkopal, dan kemudian baru mengetahui bahwa keluarga saya adalah Yahudi," tulis Albright dalam Twitter-nya.
"Saya siap mendaftar sebagai Muslim dalam #solidarity." imbuh dia.
3. Ilmuwan: Ulah Donald Trump Majukan Jam Kiamat
Para ilmuwan mengatakan, dunia beringsut lebih dekat ke 'kiamat' atau kehancuran dalam setahun terakhir. Ada dua hal yang memicunya: lanskap keamanan global yang kian suram dan Donald Trump.
Para ilmuwan Bulletin of the Atomic Scientists (BPA) memindahkan posisi jam kiamat alias The Doomsday Clock, dari 3 menit menjadi 2,5 menit sebelum tengah malam -- saat bencana memusnahkan dunia.
Kepala BPA Rachel Bronson mendesak para pemimpin dunia untuk bersikap tenang. "Bukannya menyulut ketegangan yang bisa mengarah pada perang," kata dia seperti dikutip dari BBC, Jumat 27 Januari 2017.