Sukses

Pidato Mingguan Perdana, Trump Sebut Siap Cabut Obamacare

Trump membeberkan prestasi pemerintahannya setelah menjabat selama seminggu.

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump menyampaikan pidato mingguan pertamanya kepada rakyat Amerika Serikat sejak menjabat seminggu lalu.

Dalam video dua setengah menit yang diunggah ke laman berbagi video pada Sabtu 28 Januari 2016, Trump membeberkan prestasi pemerintahannya setelah menjabat selama seminggu.

"Pemerintah bekerja sangat cepat. Semua orang membahasnya. Kami melakukannya dengan cepat dan kami melakukannya dengan cerdas, dan kami tidak akan pernah berhenti berjuang atas nama rakyat Amerika," kata Trump seperti dikutip dari VOAIndonesia, pada Senin (30/1/2017).

Trump mencatat, di antara prestasi pemerintahannya dalam seminggu ini, ia mengeluarkan perintah untuk bersiap membatalkan dan mengganti Obamacare, paket reformasi asuransi kesehatan yang luas yang diberlakukan pemerintahan sebelumnya.

"Sudah waktunya," tambah Trump.

Kebijakan Obamacare dinilai berhasil menurunkan angka warga Negeri Paman Sam yang tidak memiliki asuransi dari 16 persen menjadi 8,9 persen pada 2010.

Obama mengklaim Obamacare sebagai prestasi terbesar sepanjang 8 tahun pemerintahannya. Namun bagi Partai Republik, Obamacare merupakan beban ekonomi. Mereka beranggapan pemerintah terlalu banyak menghabiskan anggaran.

Menyingkirkan Obamacare menjadi prioritas utama Partai Republik yang kini berkuasa baik di Senat maupun di DPR.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Staf Gedung Putih, Reince Priebus. Menurut dia, perintah eksekutif pertama Trump itu bertujuan untuk meminimalisasi beban ekonomi dari Affordable Care Act 2010.

Trump juga mencatat mundurnya Amerika dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), perjanjian perdagangan yang melibatkan sejumlah negara Asia Timur serta Chile, Peru, Kanada, dan Meksiko.

"Perjanjian itu akan menjadi bencana bagi pekerja kita," ujar Trump. Dengan begitu, menurut Trump, Amerika bisa merundingkan "perjanjian dengan satu negara guna melindungi pekerja Amerika."

Tak disebutkan dalam pidato mingguan perdana Trump adalah upayanya meneken perintah eksekutif atas pengungsi dan larangan 7 negara muslim masuk AS. Demikian Liputan6.com kutip dari CNN. 

Padahal, dampak dari keputusannya itu, sejumlah unjuk rasa digelar di di sejumlah bandara internasional di AS.

Unjuk rasa digelar setelah adanya laporan penahanan permanent resident AS pemegang Green Card dan pengunjung dengan visa legal ditahan dan dilarang masuk ke AS.