Sukses

Terungkap, Kakek Donald Trump Pernah Mohon agar Tak Dideportasi

Ancaman deportasi didapat kakek Trump setelah pihak berwenang Jerman menemukan dirinya tidak pernah mengikuti wajib militer.

Liputan6.com, Berlin Baru-baru ini beredar sebuah surat yang mengungkapkan bahwa kakek Donald Trump, Friedrich Trump, pernah memohon Pangeran Bavaria untuk tidak mendeportasi dirinya dari Jerman pada awal abad ke-20.

Friedrich lahir di Kota Bavarian Kallstadt, Jerman. Ia merantau ke AS sebagai imigran dan menghidupi diri dengan membangun sebuah restoran dan rumah kos.

Menurut surat kabar Jerman, Bild, kakek Trump memutuskan kembali ke Jerman pada 1901 bersama istrinya, Elizabeth Kristus. Setelah beberapa tahun kembali ke kampung halaman, Friedrich diberi peringatan deportasi dari otoritas Jerman.

Ancaman deportasi didapat Friedrich setelah pihak berwenang Jerman menemukan dirinya tidak pernah mengikuti wajib militer sebelum berimigrasi ke Amerika. Roland Paul, sejarawan lokal, menyebut inilah yang menjadi penghalang Friedrich mendapatkan status kewarganegaraannya di Jerman.

"Warga AS dan pensiunan Friedrich Trump, saat ini berada di Kallstadt, diinformasikan yang bersangkutan harus keluar dari negara bagian Bavaria atau akan dideportasi," demikian isi surat peringatan yang ditulis otoritas wilayah tersebut, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (30/1/2017).

Kemudian, Bild mengungkapkan, Friedrich memohon kepada Pangeran Bavaria dengan menulis surat untuk tidak mendeportasi dirinya.

Dalam surat permohonannya yang emosional itu, Friedrich menyatakan kepada raja yang ia sebut sebagai "yang sangat dicintai, mulia, dan bijaksana" untuk membuat pengecualian dan membatalkan perintah deportasi tersebut.

Namun upaya kakek Trump tetap sia-sia. Pengadilan menolak permohonan tersebut dan mengusirnya dari negara itu.

Keluarga Trump kemudian terpaksa meninggalkan Jerman dan kembali ke AS pada 1905. Saat itu, nenek Trump, Elizabeth, sedang mengandung ayah Trump, yakni Fred Trump.

Terungkapnya surat ini membuat warga bertanya-tanya mengenai sikap keras Trump terkait imigrasi.

Selain membangun tembok di perbatasan AS dengan Meksiko, Trump bahkan menyebutkan bahwa mendeportasi tiga juta orang yang diduga pelaku kriminal dan pengedar narkoba di AS merupakan salah satu program prioritasnya.