Liputan6.com, Rio de Janeiro - Mantan orang terkaya di Brasil masuk bui. Eike Batista dijebloskan ke sebuah penjara dengan keamanan tinggi di Rio de Janeiro, setelah ditangkap sesaat tiba di negara itu dari New York, AS.
Batista dicegat polisi saat ia mendarat di Rio pada Senin 30 Januari 2017 pagi waktu setempat. Dia dikawal turun dari pesawat dan dibawa ke penjara Ary Franco.
Dilansir dari BBC, Selasa (31/1/2017), setelah menjalani pemeriksaan medis dan rambutnya dicukur, ia dipindahkan ke penjara berkeamanan tinggi di pinggiran kota.
Advertisement
Batista dinyatakan buron oleh pejabat Brasil setelah polisi menggerebek kediamannya di Rio de Janeiro pekan lalu, dan menemukan dia sudah terbang ke New York beberapa jam sebelumnya.
Mantan taipan minyak dan pertambangan Brasil itu dituduh terjerat skandal suap, dengan membayar uang jutaan dolar untuk mendapatkan kontrak dari pemerintah negara bagian Rio. Sejauh ini Batista membantah melakukan kesalahan itu.
Batista berjanji akan membantu pihak berwenang dalam upaya mengatasi korupsi yang tersebar luas di Brasil.
Sebelum naik pesawat, Batista mengatakan dia kembali ke Brasil untuk membersihkan namanya.
"Nasibku ada di tangan pengadilan," katanya kepada surat kabar O Globo di New York. "Saya hanya melakukan tugas sebagai warga negara Brasil."
Berdasarkan hukum Brasil, Batista akan dikirim ke sayap penjara khusus jika ia memiliki gelar universitas.
Tetapi ia keluar sebelum menyelesaikan gelar insinyur di Jerman, sehingga ia akan menjalani hukuman di sel biasa dengan enam narapidana lainnya di Penjara Bangu.
Banyak penjara Brasil penuh sesak dan dikendalikan oleh kelompok kriminal. Pihak berwenang di Rio menjamin, hal tersebut tak terjadi di Bangu.
Melarikan Diri Dengan Paspor Jerman?
Wartawan bisnis BBC Amerika Selatan Daniel Gallas mengatakan, sebelumnya ada banyak spekulasi tentang apakah Batista akan kembali ke Brasil atau menggunakan paspor Jerman miliknya untuk melarikan diri ke Eropa.
Tapi Batista mengatakan perjalanan ke New York bukanlah upaya pihaknya melarikan diri dari hukum.
Dia kini akan diinvestigasi terkait keterlibatannya dalam lingkaran korupsi yang melibatkan orang-orang dengan bisnis besar dan politisi berpengaruh di negara bagian Rio de Janeiro.
Sejauh ini penyidik menuduh Batista menyuap gubernur negara bagian, Sergio Cabral sebesar US$ 16,5 juta untuk memenangkan kontrak pemerintah.
Cabral ditangkap pada November 2016 lalu, sebagai bagian dari penyelidikan korupsi yang dijuluki Operation Car Wash.
Sebagai hasil dari Operation Car Wash itu, lebih dari 100 orang termasuk taipan konstruksi paling kuat Brasil, Marcelo Odebrecht, dihukum karena terkait skandal seperti penyuapan, pemerasan, dan pencucian uang.