Sukses

Ketika Gaya Hidup Menjadi Sarana Diplomasi Australia

Menurut pihak Kedutaan Besar, tahun 2017 akan menjadi tahun gaya hidup Australia di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Selasa 31 Januari 2107, Kedutaan Besar Australia di Jakarta meluncurkan cara diplomatik baru untuk Indonesia. Jika biasanya hubungan diplomatik dua bangsa berkutat kepada ekonomi, politik, dan militer, kali ini Kedutaan Besar Australia menawarkan pendekatan baru.

Menurut pihak Kedutaan Besar, tahun 2017 akan menjadi tahun gaya hidup Australia di Indonesia. Di bawah payung besar gagasan itu, pihak Kedutaan Besar akan melaksanakan puluhan kegiatan yang telah direncanakan di seluruh Indonesia.

Menurut pengantar oleh pembawa acara Daniel Mananta yang merupakan alumni Australia VJ, kegiatan itu dijalankan dalam tema-tema bulanan.

Pada Januari, film menjadi sarana diplomasi, misalnya melalui kegiatan Festival Sinema Australia Indonesia 2017 (FSAI 2017) yang berlangsung di Jakarta, Makassar, dan Surabaya.

Pada Februari, akan menjadi bulan bernuansa design dan mencakup keterlibatan para perancang lulusan Australia maupun berasal dari Negeri Kanguru itu. kegiatan itu akan dirangkum dalam kegiatan Indonesia Fashion Week.

Acara diplomasi gaya hidup ala Kedutaan Besar Australia Jakarta, diisi dengan peragaan busana. (Liputan6.com/Alexander Lumbantobing)

Pada Maret akan digelar acara bertema pariwisata, April terkait makanan, Juni berkutat pada ilmu dan teknologi, dan Agustus fokus di kegiatan musik.

Selanjutnya pada September pihak kedutaan akan banyak menggelar acara kesenian (art), lalu Oktober bertema fashion dan November berisi tarian (dance), dan di Desember diisi dengan bidang olahraga.

Dalam era digital sekarang ini, tak heran jika upaya menjangkau kaum muda pun dilakukan melalui dunia maya. Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, bersama dengan Daniel Mananta meluncurkan kampanye #AussieBanget.

Menurut Paul Grigson, Australia dikenal sebagai salah satu acuan gaya hidup dunia, katanya, "Kepiawaian Australia lebih dari sekedar BBQ, pantai dan kanguru."

2 dari 2 halaman

Budaya Kopi dan Kuliner

Dubes Paul Grigson menyebutkan, "Masyarakat Indonesia berkesempatan untuk mencicipi rasa Australia dengan berbagai acara dan promosi yang menampilkan semua yang dapat kami tawarkan."

Salah satu yang disebukan oleh Duta Besar itu adalah budaya kopi Australia. Dalam kesempatan itu, Liputan6.com tidak lupa mencicipi kopi racikan Toby's Estate yang membuka gerai kecil selama acara.

Acara diplomasi gaya hidup ala Kedutaan Besar Australia Jakarta, termasuk gaya hidup menikmati kopi. (Liputan6.com/Alexander Lumbantobing)

Cukup banyak jenis kopi yang berasal dari Indonesia dan kecintaan Duta Besar Paul Grigson kepada kopi Indonesia memang nyata.

Di akhir tahun lalu, saat Hari Kopi Internasional, pihak Kedutaan Besar Australia juga menampilkan racikan kopi Flores yang juga menjadi kegemaran.

Masih berkaitan dengan kuliner, acara hari ini menyuguhkan makanan ringan karya Yulius Novin, pria Indonesia yang menyelesaikan kuliah di Le Cordon Bleu Sydney dengan gelar Advanced Diploma in Hospitality Management.

Ia sedang akan membuka bisnis dalam bidang kuliner dengan konsep mulai dari kebun ke meja makan, setelah dua tahun bekerja sebagai Executive Sous Chef di Publik Markette (kelompok bisnis Ismaya).

Pria itu sempat bekerja selama 4,5 tahun di Sydney, Australia, bersama-sama dengan sejumlah koki ternama seperti Mike Mcenearny (Kitchen by Mike dan No 1 Bent st), Colm Kennedy & Bob Mellor (Hugo's Manly), Alex Herbert (Bird Cow Fish), dan James Metcalfe (Becasse & The Burbon).

Video Terkini