Liputan6.com, Chicago - Sebuah foto yang memperlihatkan dua bocah--seorang anak perempuan muslim dan seorang anak laki-laki Yahudi--membuat netizen terenyuh. Di dalam foto tersebut, Meryem (7) melihat ke arah Adin (9) yang tersenyum kembali kepadanya.
Ayah Meryem, Fatih Yildrim, memegang kardus bertuliskan "empati". Sementara itu ayah Adin, Rabi Jordan Bendat-Appel, memegang kardus yang bertuliskan "Kami telah melihat ini sebelumnya -- umat Yahudi menentang larangan".
Baca Juga
Larangan tersebut merujuk pada kebijakan Donald Trump soal anti-imigran.
Advertisement
Dua ayah dan anak itu berada di antara orang-orang yang berkumpul pada 30 Januari 2017 di Bandara Internasional Chicago O'Hare untuk memprotes kebijakan Trump soal anti-imigrasi dari tujuh negara muslim.
Yildrim mengatakan kepada CNN, bahwa mereka sedang berbincang soal kemiripan makanan halal dan kosher--hukum makanan Yahudi, sebelum fotografer Chicago Tribune Nuccio DiNuzzo mendekati mereka untuk memotretnya.
Foto yang tersebar luas di media sosial itu mendapat perhatian Letnan Gubernur California Gavin Newsom. "Ini adalah Amerika yang berhak diperjuangkan setiap detiknya," tulis Gavin dalam Facebook.
Yildrim tiba di Bandara O'Hare bersama dengan istrinya, Amy, dan empat orang anaknya. Keluarga itu baru saja selesai beribadah ketika bergabung dengan pengunjuk rasa lain.
Mereka juga membawa kue kering buatannya sendiri untuk diberikan kepada pengacara yang membantu orang-orang yang terdampak dari larangan imigrasi.
"Ini pertama kali untukku," ujar Yildrim seperti dikutip dari CNN, Rabu (1/2/2017).. "Aku mau keluar dan menunjukkan dukunganku," imbuh dia.
Yildrim yang berasal dari Turki, telah tinggal di Amerika Serikat sejak 2002 dan mendaftar menjadi warga negara AS satu tahun lalu ketika Trump mengungkapkan pandangannya soal imigrasi dan larangan muslim.
"Meryem mulai menangis, menganggap bahwa Trump akan menendang ayahnya," ujar Yildrim.
Yildirm pun mengatakan bahwa foto dirinya dan keluarga Yahudi yang viral di media sosial itu memperlihatkan solidaritas. "Ini adalah foto yang dicari orang. Mereka menginginkan kedamaian," kata Yildrim.
Sementara itu, Bendat-Appell mendeksripsikan unjuk rasa yang menentang anti-imigrasi tersebut sebagai kepentingan yang sangat mendesak. Ia tiba di sana bersama anaknya, Adin.
"Kami merasa sebagai umat Yahudi ini merupakan kewajiban kami untuk membela mereka yang tertindas. Sejarah penganiayaan yang kami alami memberi pelajaran kepada kami bahwa kami tidak boleh diam dalam menghadapi ketidakadilan," ujar Bendat-Appell.
Rabi yang tinggal di Chicago itu mengatakan, ia dan istrinya telah menjelaskan kepada anak-anaknya untuk membiarkan pengungsi tahu bahwa "kita ada di sini untuk mereka".
Meski menganut agama berbeda, Bendat-Appell mengatakan bahwa ia dan Yildirm sangat serupa, dan itu yang membuat foto tersebut memiliki kekuatan besar baginya.
Kedua keluarga itu berencana untuk bertemu pada Jumat pekan depan untuk makan malam di hari Sabat.