Liputan6.com, New York - Ketika Roseann Sdoia terluka parah di Bom Boston Maraton pada 2013, Michael Materia, seorang pemadam kebakaran, adalah petugas penyelamat yang membawanya ke rumah sakit.
Keduanya tak mengenal satu sama lain, namun semenjak saat itu keduanya tak terpisahkan.
Kisah itu berawal pada hari-hari tergelap dalam sejarah modern Boston. Asap membumbung tinggi setelah bom meledak di garis finish.
Advertisement
Ratusan orang terluka pada insiden yang terjadi pada 15 April 2013. Tiga orang meninggal dunia, dan jika tak ada Materia, kemungkinan jumlah korban bisa jadi 4. Demikian seperti dikutip dari New York Times, Jumat (3/1/2017)
Kaki kanan Sdoia terluka parah terkena ledakan. Seorang penonton langsung menolongnya dan membuat tali torniket untuk mencegahnya pendarahan. Materia adalah petugas pertama yang meresposns kondisi Sdoia dan membawanya ke rumah sakit.
Saat itu tak ada satupun ambulans, Sdoia diangkut dengan mobil angkutan polisi.
Meski terluka, Sdoia tersadar penuh selama ia dibawa ke rumah sakit.
"Materia berlutut di sampingku, berusaha menjaga keseimbangannya sendiri juga menekan torniket," kata Sdoia. "Dan aku... meminta dia memegang tangannku, sungguh dia berusaha menenangkanku," lanjutnya.
Materia terus bersamanya ketika mereka sampai di rumah sakit, di mana kaki kanan Sdoia harus diamputasi hingga di atas lututnya.
Materia mengunjungi Sdoia keesokan harinya untuk menawarkan bantuan, dan juga pada hari-hari berikutnya.
Setelah beberapa bulan, dari persahabatan muncul lah bunga-bunga cinta. Materia melamar Sdoia pada 4 Desember 2016 lalu. Keduanya akan menikah pada bulan Oktober atau November mendatang.
Namun, sebelum menikah, keduanya bersama ratusan pelari turut serta dalam acara menaiki 1,576 anak tangga ke observation deck di Gedung Empire State Building. Â
Kegiatan yang dilaksanakan pada  1 Februari 2017 lalu bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi Challenged Athletes Foundation. Sebuah organisasi yang berperan besar untuk penyembuhan Sdoia.
Di hari tantangan itu, Materia menggunakan baju perlengkapan pemadam kebakarannya lengkap dengan tabung oksigen di belakangnya. Sementara Sdoia menggunakan kaki palsu yang selama ini ia gunakan setelah bom meledak.
Acara itu berakhir di lantai 86 gedung pencakar langit ikonik New York. Keduanya berhasil mencapai lantai terakhir dengan semringah.
"Kami menghabiskan banyak waktu bersama, dan dari sana kami tahu satu sama lain pribadi masing-masing hingga jatuh cinta," kata Sdoia.