Liputan6.com, Port Vila - Para pemimpin di Vanuatu--sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan--ingin mengubah kebiasaan masyarakat lokal dan wisatawan dari mengonsumsi makanan impor yang tidak sehat. Langkah ini diambil dalam upaya mendukung panen pertanian dan hasil laut.
Sebaliknya, Vanuatu mendukung diet organik lokal sebagai salah satu cara untuk memerangi masalah kesehatan di masa depan.
Baca Juga
Torba, provinsi di bagian utara Vanuatu itu berencana memberlakukan pembatasan impor pada bahan makanan yang tidak sehat. Dan mereka mengambil manfaat dari lahan pertanian yang produktif dan sumber daya alam yang berlimpah.
Advertisement
Torba sering digambarkan sebagai "provinsi yang terlupakan" dan mayoritas penduduknya yang berjumlah 10.000 orang adalah petani subsisten--mereka hanya fokus pada usaha membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang cukup untuk mereka sendiri dan keluarga.
Makanan impor yang paling populer dikonsumsi di Torba adalah beras, permen, kaleng ikan dan biskuit.
Father Luc Dini, pemimpin komunitas dan kepala dewan pariwisata setempat mengungkapkan, larangan impor makanan tidak sehat atau tidak bergizi akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
"Saat ini kami memiliki infiltrasi junk food dari luar negeri," tutur Father Luc Dini.
"Memang sangat mudah untuk merebus mi atau memasak nasi, tetapi mereka hampir tidak memiliki nilai gizi dan kita tidak harus makan makanan impor ketika kita memiliki begitu banyak makanan lokal yang tumbuh secara organik", katanya seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (4/2/2017)
Menurutnya, di Vanuatu, khususnya provinsi Torba, berlimpah sumber makanan bergizi seperti ikan, kepiting, kerang, talas, ubi jalar, paw-paw dan nanas.
"Di provinsi lain yang mengonsumsi junk food, Anda bisa melihat gadis-gadis muda yang cantik tetapi ketika mereka tersenyum mereka memiliki gigi yang keropos, karena gula yang merusak gigi mereka. Kami sadar bahwa Vanuatu adalah provinsi paling terisolasi. Hingga kini, kesehatan warga kami cukup bagus karena makanannya. Ini yang kami ingin terus jaga", katanya.
Awal pekan ini, Dini telah berpesan agar bungalo-bungalo hanya menyajikan makanan organik kepada para wisatawan. Dini juga berencana untuk memperkenalkan undang-undang yang akan melarang semua makanan impor dalam dua tahun mendatang. Torba bertujuan untuk menjadi provinsi organik pertama di Vanuatu pada tahun 2020.
Dini menambahkan, pemerintah pusat di Port Vila mendukung rencananya dan tertarik untuk mengamati bagaimana pelarangan tersebut akan ditanggapi oleh penduduk setempat dan pengunjung.
Apakah akan menyertakan larangan dalam mengimpor alkohol itu belum diputuskan tetapi ada sejumlah bar lokal yang mungkin dapat memenuhi permintaan itu.
"Jika Anda benar-benar ingin tinggal di surga maka Anda harus hidup dengan apa yang Anda miliki dan mencoba membangun koneksi hidup dengan alam," katanya.