Sukses

UNHCR: Relokasi Pengungsi dari RI Bukan Solusi Satu-satunya

UNHCR mengatakan ada banyak jalan keluar yang bisa diambil dalam masalah pengungsi yang datang ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Perwakilan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di demo kurang lebih ratusan orang pengungsi dari Afghanistan. Mereka menuntut agar segera direlokasi dari Indonesia.

Dijelaskan Associate External Relation UNHCR, Mitra Salima Suryono relokasi bukan jadi solusi satu-satunya. Masih banyak jalan keluar lain.

"Jadi begini relokasi itu kan memang pada prinsipnya bukan hak untuk seorang pengungsi. Relokasi, hanya salah satu opsi dari serangkaian solusi yang mungkin bisa possible diberikan ke pengungsi," ucap Mitra di Jakarta, Kamis (8/2/2017).

"Selain relokasi, ada pemulangan sukarela apabila kondisi di negara asalnya sudah save dan yangg bersangkutan mau pulang, di samping itu juga ada famili reunfikasi, dan ada beberapa solusi lain," sambung dia.

Dia mengatakan, para pengungsi yang ada akan diberikan salah satu opsi tersebut. Pemberian diberikan sesuai dengan latar belakang kenapa mereka jadi pengungsi.

"Tidak ada satu solusi yang worth it untuk semuanya," jelas dia.

Untuk relokasi ke negara baru, Mitra menjelaskan, hal itu tak mudah. Selain, harus ada persetujuan dari negara penerima, ada tantangan lain yang harus dihadapi.

"Kita harus pahami bahwa secara global saat ini dunia sesang mengalami krisis pengungsi global di mana sampai Desember 2015 itu jumlah orang yang terpaksa pindah dari tempat tinggalnya bisa mencapai 65 juta orang," jelasnya.

"Dari jumlah tersebut, 20 juta di antaranya berstatus pengungsi. Dari para pengungsi itu, hanya kurang dari 1 persen yang bisa mendapatkan resettlement karena memang spacenya terbatas," kata Mitra.