Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump mencintai Twitter lebih dari layanan media sosial lainnya. Pernyataan itu pernah ia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan CBN.
Trump mencintai Twitter, terutama akun pribadinya @realDonaldTrump, karena dengan mikroblogging 140 karakter itu, pesannya tidak akan diedit oleh media yang ia anggap tak jujur.
Baca Juga
Setelah menjabat jadi presiden AS, Trump mengambil alih akun resmi Orang Nomor Satu di negara itu @POTUS. Sebelumnya, akun itu digunakan oleh Barack Obama yang biasanya berkicau tentang kegiatannya sebagai presiden AS.
Advertisement
Obama tak pernah sekalipun mem-posting hal-hal yang berbau pribadi kecuali jika keluarganya terlibat dalam acara resmi Gedung Putih. Itupun, kebanyakan di-posting oleh akun @TheWhiteHouse.
Namun, seperti dikutip dari The Heavy pada Kamis (9/2/2017). Akun @POTUS yang kini dipegang oleh Trump kerap kali me-retweet kicauan dari akun pribadi Trump.
Hal itu tak menjadi masalah selama yang di-retweet adalah seputar kegiatan presiden. Tapi apa yang terjadi jika isi akun POTUS berisi kecaman pribadi Trump terhadap Nordstrom --jaringan retail mewah di AS-- karena departemen store itu telah memutus kontrak bisnis dengan anak perempuannya, Ivanka Trump.
Presiden Trump dalam akun pribadinya pada hari Rabu 8 Februari 2017 pukul 22.51 waktu AS menulis, "anak perempuanku Ivanka sudah diperlakukan tak adil oleh @Nordstrom. Ia adalah sosok yang hebat, selalu memaksa saya melakukan yang benar! Ini luar biasa parah!"
Tak lama kemudian, kecaman pribadi itu di-retweet oleh akun resmi presiden AS @POTUS.
Hal itu jelas membuat kekhawatiran bahwa Trump menyalahgunakan kekuasaannya sebagai presiden untuk menekan perusahaan Amerika karena telah mengambil keputusan untuk mengakhiri kontrak dengan Ivanka.
Ketika wartawan menanyakan kepada juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, ia membela habis-habisan Trump.
"Ini bukan masalah bisnis keluarga Trump, melainkan serangan pribadi kepada anak perempuannya," kata Spicer seperti dilansir CNN Money.
"Buat siapa yang merasa khawatir akan kebijakannya terhadap urusan keluarga hal itu sangat tidak dapat diterima, presiden memiliki hak sebagai ayah untuk membela anak-anaknya," tegasnya yang sempat membuat wartawan Gedung Putih terhenyak.
Nordstrom merespons Twitter pribadi Trump atas keputusan untuk menghentikan penjualan barang Ivanka dengan alasan 'prestasi penjualan'.
"Dalam setahun, terutama 2016, penjualan merek itu secara bertahap menurun. Dan itu bukan hal baik bagi bisnis kami untuk melanjutkan kerja sama," tulis Nordstrom.
"Kami jelas punya hubungan baik dengan tim Ivanka Trump. Kami telah melakukan diskusi terbuka sebelumnya dengan mereka dan secara pribadi kami telah menghubungi Ivanka terkait keputusan ini di awal Januari," lanjutnya.
Kicauan itu tuai kritikan hebat, karena sebelumnya presiden pernah menolak untuk memenuhi permintaan ahli etika untuk sepenuhnya memisahkan diri dari urusan bisnisnya.
Sementara ahli etika mengatakan ia perlu menjual saham perusahaan dalam rangka untuk memastikan dia tidak akan mendapatkan keuntungan finansial dari kepresidenannya,
Trump telah memberikan kontrol Trump Organization kepada kedua putranya, Eric dan Donald Jr. Namun, ia masih mendapat keuntungan dari situ.
Larry Noble, penasihat umum Campaign Legal Center, sebuah organisasi nonpartisan berisi ahli hukum pemilu, mengatakan tweet Trump, "sudah kelewat batas."
"Dia seharunsya tidak mempromosikan merek putrinya, ia seharusnya tidak menyerang sebuah perusahaan yang memiliki urusan bisnis dengan putrinya, dan itu hanya menunjukkan jumlah besar masalah yang kita miliki dengan bisnis Trump dan kepemilikan bisnis keluarganya," kata Noble.
Jordan Libowitz, direktur komunikasi untuk Citizens for Responsibility and Ethics Washington, mengatakan tindakan Trump sungguh mengejutkan dari kacamata orang awam terhadap presiden.
"Ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya. Anda benar-benar sedang melihat seorang presiden menggunakan kekuasaannya untuk menyerang bisnis Amerika, dan membela bisnis keluarganya atas nama presiden," kata Libowitz
Norma Eisen, mantan kepala etika White House di bawah Presiden Obama, menyebut tindakan Trump "keterlaluan" dan mendesak Nordstrom untuk menggugatnya.
Para pengguna Twitter juga terkejut dengan keputusan Trump me-retweet kecaman di akun pribadinya. Beberapa di antaranya menyebut kelewat batas.
Namun, para pendukungnya membalas dengan melakukan aksi boikot belanja di Nordstrom.
Fashion line Ivanka, adalah "Ivanka Trump", bukan bagian dari perusahaan ayahnya.
Saat ini, Ivanka sedang "cuti" dari urusan merek Ivanka Trump dan Trump Organization. Setelah ayahnya jadi presiden, ia menjanjikan "tidak lagi terlibat dengan manajemen atau operasional perusahaan."