Liputan6.com, Washington, DC - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) dikabarkan tengah mencari sebuah hunian untuk disewa di Trump Tower. Kelak, tempat itu akan digunakan sewaktu-waktu Presiden Donald Trump kembali ke kediaman pribadinya di kota New York.
Pada Rabu waktu Washington, juru bicara Pentagon mengatakan, bahwa Departemen Pertahanan AS tengah mencari ruangan "dalam rangka memenuhi persyaratan misi resmi". Demikian seperti dilansir The Guardian, Kamis, (9/2/2017).
Sontak, hal ini memicu banyak pertanyaan soal konflik kepentingan.Â
Advertisement
Dua pejabat AS menerangkan, sewa-menyewa tersebut mungkin akan melibatkan pihak ketiga, tidak melalui presiden atau anggota keluarganya. Namun para pejabat tersebut tidak dapat memastikan sejauh mana pembahasan menyangkut kontrak itu.
"Departemen Pertahanan AS bekerja melalui jalur yang tepat dan sesuai dengan seluruh persyaratan hukum yang berlaku untuk menyewa ruangan di Trump Tower," ujar Letnan Kolonel Angkatan Darat JB Brindle.
"Ruangan tersebut dibutuhkan bagi personel dan peralatan yang akan mendukung POTUS--Presiden of United States--di kediaman pribadinya," imbuhnya.
Tidak jelas berapa banyak uang yang harus dirogoh Pentagon untuk menyewa ruangan tersebut. Merujuk pada situs gedung itu, harga sewa di sana mencapai sekitar US$ 1,5 juta atau setara dengan Rp 19,9 miliar per tahun.
Trump telah tinggal di penthouse tiga lantai di Trump Tower selama tiga dekade. Sejak menjabat sebagai presiden AS ia dikabarkan belum menginjakkan kaki kembali di kediamannya yang saat ini hanya dihuni oleh sang istri, Melania dan putra mereka, Barron.
Tidak hanya kediamannya, namun dari gedung pencakar langit itu pula Trump mengendalikan kerajaan bisnisnya.
Menyewa ruang atau rumah di dekat tempat tinggal presiden merupakan kebiasaan lazim yang dilakukan militer AS.
Sementara itu, sejumlah perwira militer, tenaga medis, dan petugas transportasi akan ditugaskan untuk menjaga nuclear football--julukan yang diberikan bagi sebuah tas berisi kode peluncuran nuklir sehingga memungkinkan presiden mengotorisasi serangan kapan saja dan di mana saja. Mereka harus senantiasa berada di dekat Trump selaku presiden AS.
Pada era Barack Obama, Pentagon dilaporkan juga menyewa tempat di dekat kediaman presiden ke-44 AS itu di Chicago. Hal serupa juga terjadi pada Wapres, Joe Biden, meski harga sewa jauh lebih rendah dibanding di Trump Tower.