Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar dan warga Iran di Jakarta, merayakan peringatan Hari Kemenangan Revolusi Islam ke-38. Hari revolusi tersebut merupakan salah satu tonggak sejarah penting bagi Negeri Para Mullah.
Dirayakan di kediaman Duta Besar Iran Valiollah Mohammadi di kawasan Menteng, sejumlah tamu penting hadir dalam acara ini. Di antaranya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir serta sejumlah dubes asing di Indonesia.
Dalam pidatonya, Valiollah menekankan, pasca revolusi, Iran dihadapkan pada situasi sulit. Seperti, sanksi ekonomi ilegal dan diskriminasi.
Namun situasi seperti itu tak membuat mereka patah arang. Malah, Iran memanfaatkan kondisi tersebut untuk memajukan negaranya.
"Situasi yang sulit membuat Iran melipatgandakan usaha demi pembangunan negara," ucap Valiollah di kediamannya pada Kamis 9 Februari kemarin.
Baca Juga
"Kami menghasilkan pembangunan, kemajuan, dan pencapaian sangat luas dalam berbagai hal antara lain ilmu pengetahuan, teknologi canggih, dan beragam industri," tambahnya.
Valiollah menegaskan, Iran saat ini sudah membalikkan prediksi banyak pihak. Bila dulunya disebut-sebut akan jadi negara tertinggal, maka yang terjadi adalah sebaliknya.
"Kami telah mencapai pertumbuhan yang luar biasa di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, politik dan keamanan," ucap dia.
Pada kesempatan tersebut Valiollah menyebut, perayaan hari revolusi dapat pula dijadikan momen untuk memperat persahabatan dan kerja sama antar negaranya dan Indonesia.
"Indonesia adalah salah satu sahabat tertua Iran dengan potensi kerjasama bilateral yang tinggi," jelasnya.
"Hubungan Indonesia dan Iran yang didasarkan pada moderasi dan Islam yang rahmatan lil alamin akan terus berkembang," kata Valiollah.
Advertisement