Liputan6.com, Fukushima - Salah satu dari tiga ruang pengaman reaktor Fukushima rusak. Sebuah robot pembersih yang dikendalikan dari jarak jauh pun dikerahkan untuk memperbaikinya.
Pada kamis 9 Februari 2017, robot yang telah memasuki salah satu dari tiga ruang pengaman reaktor Fukushima yang rusak itu dikeluarkan dari sana sebelum menyelesaikan misinya. Alasannya diduga kuat karena adanya gangguan pada kamera yang diduga kuat akibat radiasi tinggi.
Baca Juga
Dilansir dari VOA News, Jumat 10 Februari 2017, sebuah robot memasuki ruang pengaman reaktor unit 2 sejak gempa bumi dan tsunami merusak pembangkit nuklir Fukushima Daichi pada Maret 2011 itu merupakan yang pertama kalinya.
Advertisement
Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengatakan, robot itu untuk memeriksa dan membersihkan ruang tersebut sebelum sebuah robot lain melakukan pemeriksaan lebih menyeluruh untuk mengetahui rincian kerusakan terhadap struktur bangunan dan material di dalamnya.
Menurut TEPCO, pihaknya perlu tahu lokasi persis ruang bahan bakar yang meleleh. Selain itu juga kondisi serta kerusakan bangunan lain pada tiap-tiap dari tiga reaktor yang rusak itu, guna menentukan cara terbaik dan teraman untuk memindahkannya.
Langkah itu merupakan bagian dari upaya menonaktifkan reaktor itu, yang diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun.
Robot tersebut baru masuk separuh jalan di sebuah jembatan sempit untuk memeriksa tempat itu dengan seksama. Robot itu melewati jembatan sambil membersihkan puing-puing dengan semprotan air, dan mengikis sisa-sisanya.
Sekitar dua jam kemudian, dua kamera pada robot itu tiba-tiba menimbulkan suara berisik dan gambarnya dengan cepat menjadi gelap. Hal itu menjadi pertanda terjadinya kerusakan mekanik akibat radiasi tinggi.
Ini berarti robot kedua akan menghadapi lebih banyak hambatan dan punya sedikit waktu untuk melakukan misinya. Robot kedua ini dijadwalkan akan dioperasikan akhir bulan ini.
Robot itu dirancang untuk bertahan pada tingkat radiasi 1.000 Sieverts, dan daya tahannya yang mencapai dua jam sesuai dengan perkiraan tingkat radiasi 650 Sieverts, yang didasarkan pada analisa kebisingan gambar yang dikirim oleh kamera-kamera pada robot tersebut. Ini kurang dari 1% tingkat radiasi di dalam reaktor yang masih berfungsi, tetapi masih bisa membunuh orang secara langsung.
Pejabat-pejabat TEPCO memastikan meskipun ada angka radiasi yang sangat tinggi, radiasi tidak bocor ke luar reaktor Fukushima.
Saksikan juga video rangkuman berita berbahasa Inggris berikut ini: