Sukses

Kakek 60 Tahun Lempar Molotov ke Gerbong Kereta di Hong Kong

Seorang pria paro baya melepar bom molotov ke gerbong kereta yang tengah dipenuhi penumpang di Hong Kong. Sedikitnya 18 orang luka.

Liputan6.com, Hong Kong - Peristiwa mengenaskan terjadi di salah satu stasiun kereta bawah tanah di Hong Kong. Seorang pria paro baya melepar bom molotov ke gerbong kereta yang tengah dipenuhi penumpang. Sedikitnya 18 orang dilaporkan terluka.

"Para korban telah dipindahkan ke rumah sakit setempat," ucap salah satu petugas, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (11/2/2017).

Pria berinisial Cheung dan berusia 60 tahun itu telah ditangkap dan diduga memulai aksinya saat kereta mengarah stasiun Tsim Sha Tsui pada Jumat 10 Februari 2017.

Petugas medis memberikan pertolongan pada korban kebakaran di Stasiun Tsim Sha Tsui, Hong Kong (10/2). Menurut pihak keamanan setempat insiden tersebut berhubungan dengan masalah pribadi seseorang. (Handout / Apple Daily / AFP)

"Pria itu mencoba untuk melemparkan bom molotov (bom bensin) ketika kereta hendak mencapai platform TST dan dia terbakar," kata petugas.

Saat ini Cheung menderita luka parah dan sedang dirawat dirumah sakit. "Kami yakin insiden ini terkait masalah pribadi. Tidak ada bukti yang menunjukan bahwa ini adalah aksi teror."

Dalam video dan foto-foto yang beredar di media sosial, terlihat kepanikan saat kebakaran itu terjadi.

Seorang wanita korban kebakaran sedang menerima perawatan dari tim medis di Stasiun Tsim Sha Tsui, Hong Kong (10/2). Setelah polisi setempat menangkap seorang pria yang berusia 60 tahun, diduga kebakaran tersebut disengaja. (Handout / Apple Daily / AFP)

Seorang pria memakai celana panjang tergeletak di lantai dengan api yang berkobar di bagian atas tubuhnya, sedangkan penumpang lain dengan panik mencoba memadamkannya.

Kepala Eksekutif Hong Kong, Leung Chun-ying menjelaskan kasus ini sudah dalam penanganan.

Dia meminta seluruh departemen yang terlibat untuk berfokus dalam menyelidiki insiden pembakaran yang disengaja tersebut.

Leung pun menyampaikan rasa belasungkawanya yang terdalam untuk korban yang terluka dan berharap mereka segera pulih.

Ia juga meminta pejabat bidang kesejahteraan Hong Kong untuk mengunjungi para korban yang dirawat di rumah sakit.