Sukses

Gunakan Sel Punca, Ilmuwan Ciptakan Jantung Berdenyut

Penggunaan teknologi sel punca telah semakin maju dengan kemungkinan pembuatan organ cadangan bagi manusia.

Liputan6.com, Cambridge - Sel punca mungkin dapat menjadi jawaban bagi pasien penyakit jantung yang memerlukan donor jantung.

Selama ini, daftar tunggu untuk mendapatkan organ tersebut bisa sedemikian panjangnya sehingga pasien dapat meninggal sebelum menemukan donor yang cocok.

Di Amerika Serikat, misalnya, ada sepertiga pasien yang perlu donor jantung tidak akan mendapatkannya dalam 1 tahun ke depan. Mereka yang beruntung mendapatkannya, belum tentu menemukan yang cocok. Risiko utama cangkok jantung adalah penolakan oleh tubuh manusia itu sendiri.

Namun demikian, seperti dikutip dari All That is Interesting pada Selasa (14/2/2017), para peneliti di Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School baru saja mengumumkan telah berhasil menggunakan sel kulit manusia dewasa untuk menumbuhkan jejaring fungsional jantung manusia.

Melanjutkan laporan yang diterbitkan dalam jurnal Circulation Research itu, dijelaskan bahwa para peneliti lain pada masa lalau telah berhasil menumbuhkan jejaring yang dimaksud, tapi para ilmuwan dalam temuan terkini menemukan cara konstruksi tatakan (scaffolding) arsitektur tempat menumbuhkan jantung.

Dalam penelitian sebelumnya yang menggunakan jantung-jantung tikus, pada ilmuwan mempelopori cara menggunakan sesuatu mirip deterjen untuk menyingkirkan segala sesuatu pada organ donor yang mungkin dapat memicu tanggapan kekebalan tubuh, barulah disisipkan sel-sel punca pada 'matriks' yang tersisa.

Proses ini memberikan landasan, atau tatakan, untuk pembangunan jantung baru. Dalam penelitian terkini, proses diulang menggunakan sel-sel jantung manusia dewasa.

Setelah merendam jantung di dalam cairan kaya gizi, mereka berhasil menumbuhkan jejaring dalam kondisi yang serupa dengan apa yang ada pada jantung yang sedang bertumbuh.

Setelah 2 minggu, para peneliti terkejut melihat adanya jejaring jantung manusia dan bergembira melihatnya mulai berdenyut. Jejaring itu sendiri tampak seperti jantung yang belum matang tapi terstruktur secara alamiah.

Sekarang, sasaran berikutnya bagi para ilmuwan adalah menumbuhkan keseluruhan jantung manusia yang berfungsi, walaupun perjalanan ke sana masih jauh karena teknologi kedokteran modern belum bisa mewujudkannya. 

Pertama-tama, mereka harus menciptakan jumlah sel-sel punca secukupnya agar bisa dipanen, kemudian mempercepat waktu pematangan selnya. Sebagai catatan, pembuatan jantung lengkap memerlukan puluhan miliar sel.

Pada akhirnya, para ilmuwan harus memperbaiki kondisi pertumbuhan jantung-jantung itu agar jauh lebih menyerupai kondisi sebenarnya.