Sukses

Rusia: Penasihat Keamanan Donald Trump Mundur Akibat Tekanan

Michael Flynn mengundurkan setelah ia dikabarkan bertemu dengan dubes Rusia untuk AS.

Liputan6.com, Moskow - Kremlin menanggapi pengunduran diri penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), Michael Flynn, dengan mengatakan, itu adalah urusan internal AS dan tidak ada kaitannya dengan Rusia.

"Ini merupakan urusan internal Amerika, hubungan internal pemerintahan Trump. Itu tidak ada hubungannya dengan kami," kata Juru bicara Presiden Vladimir, Dmitry Peskov seperti dilansir The Independent, Rabu, (15/2/2017).

Flynn mengundurkan diri kurang dari sebulan setelah menjabat. Pemicunya adalah pertemuannya dengan duta besar Rusia untuk AS yang terjadi sebelum inaugurasi Trump. Ia juga disebut telah memperdaya Wakil Presiden Mike Pence tentang percakapannya dengan diplomat Negeri Beruang Merah tersebut.

"Kami telah mengatakan semua yang ingin kami sampaikan," tambah Peskov.

Meski demikian, Peskov mengatakan bahwa dalam pertemuan Flynn dan dubes Rusia, keduanya tidak membahas soal penghapusan sanksi. Ia sendiri menolak memberikan komentar lebih lanjut.

Sebelumnya, seorang politisi senior Rusia mengklaim, jelas bahwa Flynn dipaksa untuk mengundurkan diri. Ini disebutnya sebagai upaya untuk merusak hubungan Rusia-AS.

"Sudah jelas bahwa Flynn dipaksa untuk menulis surat pengunduran diri di bawah sejumlah tekanan," kata Leonid Slutsky, kepala komite urusan luar negeri di majelis rendah Rusia seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.

"Targetnya adalah hubungan AS-Rusia, merusak kepercayaan pemerintahan AS yang baru. Kita akan melihat bagaimana perkembangan situasi lebih lanjut," tambah dia.

Seorang politisi Rusia lainnya, Konstantin Kosachev menuliskan di lama Facebooknya bahwa pengunduran diri Flynn "tidak hanya paranoia melainkan sesuatu yang lebih buruk dari itu".