Liputan6.com, Bronx - Wabah leptospirosis, infeksi bakteri langka yang biasa disebarkan oleh kencing tikus terjadi di New York, Amerika Serikat. Satu orang tewas dan dua lainnya dirawat akibat kondisi tersebut.
Melansir BBC, Kamis (16/2/2017), pejabat kesehatan New York City telah mengidentifikasi kasus tersebut dan menemukan korban yang terinfeksi berada pada satu blok di wilayah Bronx.
Baca Juga
Ketiga pasien yang dirawat di rumah sakit, dilaporkan mengalami sakit ginjal akut dan gagal hati. Satu di antaranya meninggal dunia karena infeksi tersebut, tetapi dua lainnya selamat dan telah pulang dari rumah sakit.
Advertisement
Pejabat kota Bronx mengatakan kasus tersebut terjadi dalam dua bulan terakhir. Kendati demikian merupakan yang pertama terkonsentrasi di dalam suatu wilayah.
"Penyakit ini bisa menjadi serius tapi dapat diobati dengan antibiotik yang tersedia," kata Department of Health and Mental Hygiene.
Menurut laporan New York Times, dari 2006 hingga 2016 terlah terjadi 26 kasus leptospirosis dilaporkan terjadi di Bronx. Mayoritas korbannya adalah perempuan, hanya ada satu laki-laki.
Selama periode yang sama, korban terbanyak berasal dari Bronx dengan delapan penderita. Para pejabat pun mengambil tindakan segera untuk mengurangi populasi tikus di daerah itu, dengan memberikan penyuluhan terhadap penyewa gedung tentang tindakan pencegahan wabah leptospirosis.Â
Leptospriosis (juga disebut penyakit Weil) ditularkan melalui tikus atau cairan hewan, dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka kecil di kulit atau melalui mata, hidung dan mulut.
Gejalanya meliputi demam, mual, nyeri otot, muntah, dan diare.
Tingginya kasus Leptospriosis di kawasan Bronx membuat warga di sana disarankan untuk menghindari daerah yang rawan tikus rawan. Lalu mereka juga diminta untuk memakai sepatu saat membuang sampah di lokasi pembuangan di gedung apartemen.