Sukses

Terkuak, Dokumen PM Inggris tentang Keberadaan Alien

Mantan PM Inggris Winston Churcil menulis tentang masa depan kehidupan alien di planet lain dan tentang kedudukan manusia di alam semesta.

Liputan6.com, Fulton - Mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, menulis esai 11 halaman tentang masa depan kehidupan alien di planet lain. Dokumen itu ia tulis di ambang meletusnya perang di Eropa.

Dalam sebuah artikel yang ditulis pada tahun 1939 yang berjudul 'Are We Alone in the Universe?', Churchill telah memprediksi bahwa sejumlah besar bintang dapat menjadi pusat orbit sekumpulan planet. Ia juga mengidentifikasi pentingnya air bagi alien untuk bertahan hidup.

Esai yang tersembunyi di sebuah museum di Amerika Serikat hingga ditemukan kembali pada tahun lalu itu, mengungkap bagaimana Churchill meyakini kemungkinan adanya kehidupan di Mars.

Tulisan yang dibuat satu tahun sebelum dirinya menjabat sebagai PM Inggris tersebut, berisi kemungkinan berkembangnya kehidupan di tempat lain di alam semesta.

Mendahului penemuan exoplanet -- planet di luar tata surya kita -- lebih dari lima dekade, Churchill mendefinisikan apa yang para ilmuwan sebut sebagai zona dapat dihuni atau 'Goldilocks' -- wilayah orbital sempit di mana planet tidak terlalu panas atau dingin dan dinilai tepat untuk mendukung kehidupan.

Churchill yang menjabat sebagai PM Inggris sejak 1940 itu, dikenal telah pernah memerintahkan bahwa penampakan UFO harus dirahasiakan untuk menghindari kepanikan publik.

"Saya pribadi tidak begitu terkesan dengan keberhasilan kita dalam membuat peradaban, saya berpikir bahwa kita hanyalah titik di alam semesta yang sangat luas yang berisi makhluk hidup dan berpikir, atau kita adalah perkembangan tertinggi mental dan fisik yang pernah muncul dalam jarak luas ruang dan waktu," tulis Churchill seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (16/2/2017).

Ilustrasi alien (iStock)

Esai tersebut tak pernah diterbitkan, tapi diberikan kepada National Churchill Museum di AS pada 1980. Pada tahun lalu dokumen tersebut akhirnya ditemukan kembali oleh direktur museum, Tomothy Riley dan diserahkan kepada astrofisikawan asal Israel, penulis, dan mantan ilmuwan Hubble Space Telescope, Mario Livio.

Menggambarkan penemuan itu di jurnal Nature, Livio menyebut dokumen itu sebagai kejutan besar, meski Churchill sudah dikenal memiliki ketertarikan dengan sains.

Churchill merupakan PM pertama yang merekrut penasihat sains. Pada tahun 1920-an hingga 1930-an, ia menulis sejumlah esai sains populer untuk surat kabar dan majalah tentang topik-topik seperti evolusi dan sel.

"Saat sejumlah politisi menghindari sains, saya merasa tergerak mengingat ada seorang pemimpin yang terlibat dalam bidang tersebut begitu mendalam," ujar Livio.

Ketertarikannya dengan sains berawal saat dirinya membaca On the Origin of Speices kala berusia 22 tahun.

"Dia bukan seorang ilmuwan, tapi sains menarik bagi imajinasinya karena ia suka bermain dengan ide-ide dan pandangannya terhadap pemahaman soal isu-isu ilmiah," ujar sejarawan Richard Toye.

"Merupakan hal wajar untuk mengatakan bahwa Mars dan kehidupan di tempat lain di alam semsta merupakan subyek sepkulasi menarik baginya," imbuh Toye.

Alam semesta terus berkembang pesat hingga saat ini (NASA)

Tulisan Churchill dibangun di atas prinsip Copernicus, yakni gagasan yang menyebut bahwa luasnya alam semesta membuat sulit untuk percaya bahwa manusia di Bumi merupakan sesuatu yang unik alias satu-satunya.

Churchill mulai mendefinisikan karakteristik yang paling penting dalam kehidupan, yakni kemampuan berkembang biak dan bertambah banyak. Ia juga mencatat bahwa makhluk hidup hanya dapat bertahan hidup jika terdapat cairan.

Dalam dokumen tersebut, Churchill telah memprediksi bahwa manusia akan mencapai Bulan. Namun asumsinya bahwa planet-planet terbentuk dari gas yang merobek bintang dinilai salah.

Esai tersebut menyimpulkan bahwa Mars dan Venus tampaknya merupakan satu-satunya planet selain Bumi yang mampu menopang kehidupan.

"Dengan ratusan ribu nebula, masing-masing berisi jutaan ribu Matahari, kemungkinan sangat besar bahwa terdapat jumlah besar planet yang mungkin dapat menopang kehidupan makhluk hidup," tulis Churchill.

Artikel itu ditulis setahun setelah siaran radio oleh Orson Welles yang mendramatisir The War of The Worlds oleh HG Wells, yang menyebabkan kepanikan di kalangan pendengar di AS yang mengira bahwa mereka benar-benar oleh alien Mars.