Sukses

Aksi Keji Pembantaian Orangutan di RI Tuai Keprihatinan Dunia

Tak hanya ramai jadi buah bibir di Tanah Air, aksi keji pembantaian orangutan di Borneo itu ternyata juga disorot dunia.

Liputan6.com, Kapuas - Insiden pembunuhan orangutan yang dagingnya dibagikan untuk dikonsumsi atau dimasak di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) ternyata tak hanya ramai jadi buah bibir di Tanah Air. Dunia juga menyoroti peristiwa tersebut.

Beberapa media asing turut mengangkat aksi keji pembantaian orangutan tersebut. Tak hanya media Asia, laman berita dari Inggris dan Amerika juga mengangkat insiden yang menuai keprihatinan itu.

Dari Asia, laman Channel News Asia menyoroti kasus tersebut melalui artikel berjudul 'Indonesian orangutan brutally killed and eaten'.

"Orangutan Borneo yang terancam punah ditembak mati, dipotong-potong dan dimakan oleh pekerja karena binatang itu tersesat ke sebuah perkebunan kelapa sawit di Indonesia," tulis meida itu mengutip polisi dan aktivis pada Kamis 16 Februari yang Liputan6.com kutip Sabtu (18/2/2017).

Melalui tulisan 'Endangered orangutan is shot dead, hacked to pieces and E by workers after straying onto a palm oil plantation in Borneo', Daily Mail mengangkat kasus tersebut.

"Pembantaian terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu, di Borneo, Indonesia. Tujuh orang sedang diperiksa sebagai saksi atas kejahatan tersebut," tulis media Inggris itu.

Media Inggris lainnya, The Independent juga tak ketinggalan menuliskan berita terkait pembantaian primata itu melalui artikel 'Endangered orangutan brutally slaughtered, hacked to pieces and then eaten by men in Indonesia'.

Sementara dari Amerika, laman New York Post, mengulas postingan foto orangutan yang dibantai tersebut. Dengan artikel yang diberi judul 'Plantation workers kill and eat endangered orangutan'.

"Foto orangutan yang dibantai yang diambil saksi menunjukkan binatang terpenggal dan tergeletak di tanah, di samping seorang pria memegang senapan. Satu gambar menunjukkan kepala orangutan mengambang dalam sebuah wadah. Gambar lainnya menunjukkan beberapa orang memotong daging primata itu," ulas media AS itu.

Media salah satu negara di Afrika Barat, Ghana Star, juga turut mengangkat peristiwa pembantaian primata tersebut melalui tulisan dengan judul sama dengan Channel News Asia, 'Indonesian Orangutan Brutally Killed and Eaten'.

Primata yang dilindungi itu dibantai di lokasi perkebunan sebuah perusahaan kelapa sawit di Desa Tumbang Puroh, Kecamatan Sei Hanyo, Kabupaten Kapuas, Kalteng.

Adalah Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundatian (BOSF) Nyaru Menteng yang menerima laporan yang dilengkapi dengan sejumlah foto. Potret itu memperlihatkan pembantaian dan proses memasak daging orangutan tersebut.

"Di sini saya mendapatkan cerita dari seseorang tanpa identitas yang menelepon saya dan menceritakan kejadiannya dan dilengkapi dengan foto kejadian," ucap Monterado Fritman selaku Humas BOSF Nyaru Menteng dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu 15 Februari.

BOSF meminta pihak aparat segera memproses dengan serius dan menuntaskan kasus itu agar tidak terulang lagi pembunuhan orangutan yang dilindungi tersebut.

Sejauh ini, Komisi IV DPR sudah mendorong Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan, Menteri LHK sudah mengutus tim untuk melakukan penyelidikan.

"Saya juga mendapat laporan dari Kalimantan Tengah, polres setempat pun sudah menuju lokasi setelah mendapat laporan itu," jelas Daniel Johan.