Sukses

21-2-1971: Tornado Berputar di Sungai Mississippi, 100 Jiwa Tewas

Tornado di delta Sungai Mississippi itu masuk dalam kategori F4 -- kedua paling mematikan. Angin itu berkecepatan 331-418 kph.

Liputan6.com, Mississippi- Pada hari ini tahun 1971, delta Sungai Mississippi dilanda tornado yang sangat kuat. Badai yang membawa angin berputar itu berawal dari Louisiana melewati Mississippi hingga Tennessee.

Begitu kuatnya tornado, 100 orang dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka parah di sepanjang tiga negara bagian di AS itu. Demikian seperti dikutip dari On This Day.

Tornado di delta Sungai Mississippi itu masuk dalam kategori F4 -- kedua paling mematikan. Angin itu berputar dengan kecepatan 207 hingga 260 mph atau sekitar 331-418 kilometer per jam.

Ada sekitar 100 korban tewas, di antaranya satu keluarga yang terdiri atas 10 orang yang tinggal di komunitas India yang tak jauh dari sungai. Saksi mata melaporkan angin yang berputar itu melemparkan puluhan jasad korban

Tornado kemudian menyapu sepanjang Sungai Mississippi tepatnya di County Issaquena. 150 gedung rusak, dan ratusan warga di sekitarnya terluka.

Presiden AS kala itu, Richard Nixon mendeklarasikan negara bagian dalam bahaya. Bala bantuan termasuk Palang Merah segera diterjunkan. Puluhan petugas rumah sakit yang jauh dari lokasi dikerahkan untuk membantu merawat korban luka.

Sejarah juga mencatat, pada 21 Februari di AS terjadi penembakan paling kelam. Tokoh Muslim paling tersohor di Negeri Paman Sam, Malcolm X dibunuh oleh seorang kolega di New York.

Di hari yang sama pula pada di tahun 1973, Israel menembak pesawat sipil Libya, Libyan Arab Airlines.

Pesawat jenis Boeing 737-200 yang terbang menuju Kairo tersebut diyakini salah rute dengan masuk wilayah udara Israel.

Menurut laporan BBC, kesalahan rute ini terjadi karena pilot mengalami kesulitan mendeteksi arah dikarenakan cuaca buruk dan adanya gangguan pada sistem pesawat.

Mengetahui adanya pesawat asing yang masuk zona kekuasaannya, jet tempur Israel bereaksi. Militer negeri zionis sempat memperingatkan Libyan Arab Airlines, namun sang pilot salah mengerti pesan yang dimaksud.

Jet tempur Israel kemudian melancarkan tembakan ke pesawat nahas tersebut. Kapal terbang komersial meledak dan terbakar hingga jatuh ke Gurun Sinai.

Hampir seluruh penumpang, yakni berjumlah 108 di dalamnya tewas, kecuali kopilot dan beberapa lainnya yang berhasil selamat dari maut.