Sukses

Dubes Korut: Penyelidikan Kematian Kim Jong-nam Bermotif Politik

Korea Utara meminta pihaknya dilibatkan dalam investigasi kasus pembunuhan Kim Jong-nam.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perseteruan Malaysia-Korea Utara terkait penyelidikan pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri Kim Jong-un, terus berlanjut.

Teranyar, Duta Besar Korut untuk Malaysia menuding investigasi Negeri Jiran atas kematian Kim Jong-nam sarat bermotif politik.

Korut pun menuntut penyelidikan bersama atas kasus kematian putra sulung Kim Jong-il tersebut.

"Penyelidikan yang dilakukan polisi Malaysia tidak bertujuan untuk mengklarifikasi penyebab kematian dan mencari tersangka, melainkan bermotif politik," ujar Dubes Kang Chol seperti dikutip dari Associated Press, Senin, (20/2/2017).

"Polisi telah mencurigai kami," kata dia. Kang Chol menyerukan agar Malaysia dan masyarakat internasional melibatkan Korut dalam sebuah investigasi bersama.

Kim Jong-nam dikabarkan meninggal pada Senin, 13 Februari lalu setelah ia diracun di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Bagaimana ia diserang dengan menggunakan racun masih simpang siur.

Belakangan, beredar sebuah video yang menggambarkan detik-detik penyerangannya. Rekaman berdurasi kurang dari lima menit itu menunjukkan seorang wanita dengan rambut sebahu mendekatinya dan meraih kepalanya sebelum akhirnya menutup wajah pria itu dengan benda mirip kain berwarna merah.

Sejauh ini, empat orang yang diduga terkait dengan kematian Kim Jong-nam telah ditahan. Mereka adalah seorang WNI bernama Siti Aisyah dan kekasihnya asal Negeri Jiran, perempuan pemegang paspor Vietnam Doan Thi Huong, dan pria Korut yang diketahui sebagai Ri Jong Chol (46).

Polisi Malaysia masih memburu tujuh orang lainnya. Empat di antara mereka dikabarkan telah melarikan diri ke Pyongyang di hari yang sama saat peristiwa pembunuhan Kim Jong-nam terjadi.

Identitas keempat warga Korut tersebut adalah Ri Ji Hyon (33), Hong Lagu Hac (34), O Jong Gil (55) dan Ri Jae Nam (57). Sementara itu, tiga lainnya belum ada konfirmasi lebih lanjut. Otoritas Malaysia hanya mengungkap salah satu identitas sosok yang diburu adalah Ri Ji U (30) atau yang dikenal sebagai James.