Liputan6.com, Utah - Seorang gadis remaja di  Utah, Amerika Serikat ditemukan dengan luka tembak di belakang kepala. Pihak berwenang mengatakan, ia korban perampokan barang-barang berharga.
Saat itu remaja yang diidentifikasi sebagai Deserae Turner membawa iPod dan uang tunai US$ 55 senilai Rp 735 ribu. Remaja berusia 14 tahun itu ditemukan di dekat kanal kering Jumat 17 Februari lalu oleh teman-teman dan keluarganya, setelah pencarian enam jam dari Smithfield.
Baca Juga
Dua hari kemudian pada akhir pekan, dua anak laki-laki berusia 16 tahun ditangkap. Mereka didakwa dengan percobaan pembunuhan Deserae.
Advertisement
Salah satu remaja diduga pelaku mengatakan kepada polisi kejahatan itu dimotivasi oleh keserakahan mereka yang menargetkan barang-barang berharga korbannya.
Polisi mengatakan dua remaja - yang belum diidentifikasi - memikat Deserae ke tempat pinggir kanal kering dekat Sky View High School di Smithfield dengan kedok menjual pisau.
Menurut dakwaan pengadilan, para pemuda itu sebenarnya telah merencanakan untuk membunuh dan mengambil uang, iPod dan ponsel gadis tersebut.
Korban yang merupakan siswa kelas sembilan, kini dalam kondisi koma di sebuah rumah sakit Salt Lake City. "Ia tengah berjuang hidup," kata juru bicara keluarga.
"Kita tahu bahwa Bapa di Surga mengawasi... Â Kita tahu bahwa Dia mendengar dan menjawab doa kami, kondisi kesehatan Deserae terus membaik."
Deserae ditemukan Jumat pagi oleh teman-teman, yang melacak lokasinya menggunakan informasi lokasi dari telepon genggamnya.
Kasus ini telah membuat masyarakat di kota kecil itu terkejut.
"Kejadian itu mengguncang warga kami," kata kepala polisi setempat, Travis Allen setelah tuduhan itu terungkap.
"Kami belum melihat hal seperti ini sebelumnya."
Travis mengatakan benda berharga Desarae berada di tangan dua anak laki-laki tersebut.
"Polisi memperkirakan rencana semula membunuh gadis itu menggunakan pisau," tulis Cache Jaksa Wilayah James Swink dalam dokumen pengadilan.
Tapi salah satu remaja juga membawa revolver kaliber 22, sebagai senjata sekunder jika rencana awal gagal -- yang akhirnya digunakan dalam penembakan Deserae.
Setelah para pemuda itu ditangkap, salah satu dari mereka yang diduga sebagai penembak mengatakan kepada polisi di mana pistol dan amunisinya berada.
Mereka juga menulis sebuah surat kepada keluarga korban. Isinya penyesalan atas tindakan tersebut.
Polisi kemudian menemukan selongsong peluru di ambang jendela salah satu rumah tersangka pelaku.
Penyidik juga mengatakan mereka menemukan jejak sepatu di tanah, yang sesuai dengan alas Nike dan Vans yang dikenakan oleh kedua anak laki-laki tersebut.
"Saya belum melihat sesuatu seperti hal ini dalam 18 tahun bekerja di Cache County," kata jaksa pada konferensi pers Selasa 21 Februari.