Liputan6.com, Denpasar - Sepasang turis asal Jepang ditipu oleh argo palsu armada taksi di Bali. Insiden terjadi pada Rabu, 22 Februari 2017 malam waktu setempat.
Saat itu pasangan Kenichi dan Sayuri berencana ke pantai Seminyak. Namun, mereka justru dibuat tersasar oleh sopir penipu ke Pantai Petitenget. Bingung karena sudah pukul 23.00, keduanya bertemu pasangan asal Jakarta yang tengah berlibur di Bali, Ida dan Agung.
"Kami baru selesai jalan-jalan dan mau pulang ke hotel, di gerbang Petitenget kami bertemu sepasang turis Jepang yang kebingungan," kata Ida dalam akun Facebook-nya.
Advertisement
"Rupanya mereka ingin ke Seminyak dan tanya jauh tidak ke sana, karena mereka telah membayar Rp 579.000 dari Kuta ke Petitenget," kata Ida kepada Liputan6.com pada Kamis (23/2/2017).
Mendengar cerita pasangan turis Jepang itu, Ida lantas berpikir mereka terkena jebakan scamming yang sudah menjadi rahasia umum di Bali.
"Aku langsung bilang, kalian kena scamming, sebagai orang Indonesia, kami minta maaf untuk itu," lanjut Ida dalam Facebook.
Karena iba dengan kedua turis itu, Ida dan Agung memutuskan untuk mengantar mereka ke Seminyak.
"Sudah malam juga ya... dan aku pikir mereka butuh bantuan banget, apalagi dengan bahasa Inggris yang minim," tutur Ida yang mantan guru di sekolah internasional.
Sesampainya di Seminyak, Ida dan Agung memutuskan untuk menunggu Kenichi dan Sayuri menikmati pantai itu.
Rupanya ada alasan mengapa Kenichi dan Sayuri jalan-jalan tengah malam ke Seminyak. Pasangan asal Tokyo itu hendak merayakan ulang tahun ke-30 Sayuri.
"Ceritanya Sayuri memang ingin merayakan pergantian umur di Seminyak. Ini jelas sebuah pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka berdua," ujar pemilik nama lengkap Syarifah Khalida itu.Â
Dalam Facebook Sayuri membenarkan bahwa mereka telah "dikerjai" oleh sopir taksi. Namun, mereka bahagia karena bertemu dengan pasangan Ida dan Agung.
"Kami harus membayar argo bohongan sekitar Rp 600 ribu, apalagi sopir itu mengancam akan membawa kami ke kantor polisi jika kami tak mau membayar. Kami tak mengerti bahasa Indonesia, jadi memutuskan untuk membayarnya," tulis Sayuri dalam Facebooknya.
"Untungnya kami ketemu Ida dan Agung. Mereka membawa kami ke Seminyak, menunggui aku ulang tahun dan mengantar kembali ke hotel. Mereka malaikat penyelamat kami. Tanpa mereka berdua, kami bakal kesulitan," lanjut Sayuri.
"Ulang tahun berarti bagiku, pertama kado umur dan kedua adalah kebaikan dari Ida dan Agung. Tahun ini akan menjadi tahun terbaik," tutup Sayuri.
Meski demikian, awalnya Ida dan Agung tetap waspada ketika menolong mereka. Namun, keduanya memutuskan menolong karena kedua turis Jepang itu menunjukkan muka bingung.
"Ini Bali dan banyak cerita turis membawa narkoba. Tapi setelah mempertimbangkan dan mempercayai insting, kami memilih menolong mereka," kata Ida kepada Liputan6.com.
"Menolong orang lain itu harusnya common sense ya, dan kami memutuskan menolong karena berpikir bagaimana jika kami berada di posisi mereka?" ucap Ida lewat sambungan telepon.
Di negara mana pun dengan destinasi wisata terkenal tak lepas dari usaha tipu-menipu, tak terkecuali Bali.
Pada tahun 2013, Indonesia digegerkan oleh video YouTube yang menunjukkan seorang polisi di Bali bernama Komang Sarjana memalak turis Belanda, Van Der Spek, di Bali. Komang menerima suap atas tindak pelanggaran (tilang) yang dilakukan Van Der Spek.
Media Australia menyorot kasus suap di jalan tersebut. Dalam berita berjudul "Hidden camera reveals Bali traffic officer taking bribe from tourist" yang dimuat News.com.au pada Sabtu, 27 April 2013, disebutkan Inspektur Komang sangat lucu, humoris, ekspresif, dan merupakan orang Bali asli. Namun ia mesti mendekam di penjara karena ulahnya.